Kamis, 21 Februari 2013

Agar Balita tidak membantah Anda


Seringkali kita akan diselimuti emosi yang berkepanjangan apabila si kecil membantah apa yang telah kita katakan. Apalagi bila si kecil telah memasuki usia prasekolah, maka dijamin ia akan memiliki lebih banyak kosakata  yang bisa dipakainya untuk membantah apa yang anda katakan. anak-anak usia 3-5 tahun menjadi sangat independent yang artinya tidak menyukai interupsi. Mengacuhkan Anda, orangtuanya, adalah satu cara untuk menunjukkan ‘kekuasaanya'. Wajarkah? Bagaimana anda mengatasinya?

Memaklumi kebutuhan anak untuk mandiri bukan berarti mengijinkannya untuk tak mendengarkan Anda. Adalah sangat penting mengajarkan ia untuk mendengarkan, sebelum mengacuhkan Anda-dan orang lain-menjadi kebiasaan. Membangun ketrampilan sosial yang benar akan membantunya sukses di sekolah dan dalam pergaulan. Anda bisa mulai mendorong balita untuk mendengar dengan strategi ini:
  • Berusaha berbicara dengan posisi mata anda sejajar dengan mata anak?bagaimana? anda harus berjongkok dan tatap mata anak dalam. Gunakan suara yang lembut namun tegas. Sentuh bahunya yang diawali dengan menyebut namanya. Memanggilnya dengan suara keras bila posisi anda berjauhan dengan anak akan membuat anak merasa tidak dihargai
  • Gunakan kalimat singkat namun padat. Anak-anak cenderung tidak menyukai nasihat, jadi ambillah hatinya dengan menggunakan kalimat pendek namun bernada perintah halus dengan nada lembut.
  • Menunjukkan empati apabila anak menemui masalah akan jauh lebih mudah dalam memberikan nasihat. Misalnya : “nah, kakak, mainannya rusak, coba bunda lihat. Mengapa bisa seperti ini?” dengarkan keluh kesahnya maka anda akan merebut hatinya sedikit demi sedikit.tunjukkan empati anda terhadap anak dilengkapi dengan bahasa tubuh yang menunjukkan bahwa anda mengerti dengan apa yang dihadapinya, misalnya memeluknya, menggenggam tangannya atau mengelus kepala anak.
  • Melengkapi konsekuensi dalam setiap permintaan anak, misalnya kita tidak akan pergi ke toko buku kalau kakak belum makan.
  • Tidak menghentikan  aktivitas anak saat anda memberikan permintaan. Berilah waktu beberapa saat hingga anak mengurangi tegangannya pada aktivitasnya.
  • Cari waktu yang tepat untuk berbicara agar anak jauh lebih memperhatikan anda.

Kamis, 14 Februari 2013

19 tahun menerapkan meditasi : Sebuah Jalan Menghilangkan TRAUMA Masa Lalu


Press Release AS/I-02/18-Feb/2013
Kehilangan ayah dengan tiba-tiba, 19 tahun yang lalu membuat saya sempat kehilangan beberapa memori. Saya merasa sendiri meski ada ibu dan adik-adik yang bernasib serupa. Melihat keluarga yang lengkap di jalan atau di mall bahkan bila moment penerimaan rapor sekolah, saya melihat orang lain memiliki orang tua yang lengkap akan membuat saya berteriak dan pingsan. Untunglah saya bertemu dengan seorang teman yang menjadi sahabat hingga kini, memperkenalkan meditasi sebagai jalan untuk mengatasi trauma atas kehilangan ayah yang terlalu tiba-tiba di usia yang masih sangat belia.
Anda pernah mengalami masa lalu yang menyesakkan, bahkan hingga kini trauma itu masih tersisa  dalam hati Anda? Trauma bukan saja bisa mengganggu pikiran, tapi juga akan berpengaruh besar dalam langkah Anda menyusun masa depan. Tentu saja, Anda tidak ingin memiliki trauma itu, bukan?
Trauma bisa berbentuk kejadian seperti kecelakaan, kehilangan orang yang disayangi, pelecehan seksual, tekanan dalam kehidupan, putus cinta, mengalami kekecewaan, rasa bersalah yang menghantui, atau berbagai pengalaman negatif lainnya yang mengendap dalam ingatan Anda. Menghapus trauma tidak semudah membalikkan telapak tangan. Butuh komitmen dan konsistensi untuk mengusirnya secara perlahan-lahan sehingga akhirnya tidak ada yang tersisa.
Tahukah Anda bahwa berMEDITASI bisa menjadi salah satu jalan menghilangkan trauma di masa lalu? Meditasi bisa membantu Anda mengikisnya, karena Anda akan dituntut untuk berdamai dengan diri sendiri apapun masalah yang Anda hadapi. Meditasi membimbing Anda menuju jalan terbaik yang harus dituju dan memberikan pengaruh positif pada keadaan di masa yang akan datang. Meditasi membuat Anda menganggap persoalan bukan sesuatu yang harus Anda sesali, melainkan tantangan yang harus Anda lalui. Meditasi mampu membuat Anda kembali mencintai diri sendiri, mendekatkan diri pada Tuhan, dan mengubah hidup Anda lebih positif.
Mengapa meditasi bisa mengubah trauma menjadi lebih positif? Sebab, meditasi membantu Anda melalui aktifitas menenangkan pikiran dan tubuh melalui pernafasan yang mendorong gelombang otak menjadi lebih tenang. Meditasi membuat Anda fokus pada masa kini, bukan masa lalu ataupun masa depan. Ketika ketenangan sudah Anda dapatkan, maka Anda akan lebih menikmati hidup yang Anda jalankan saat ini.
Adjie Silarus, adalah Meditator yang sukses mengikis masa lalunya yang buruk melalui metode meditasi yang dilakukan terus menerus. Adjie mencapai titik bahagia bukan karena apa yang akan dia dapatkan di masa depan, tetapi karena apa yang sudah dia dapatkan sekarang dan apa yang telah dia lakukan untuk mengikis trauma masa lalunya. Bahagia bukan semata-mata sebagai akibat tapi bahagia pun menjadi sebab.
Menurut Adjie Silarus, meditasi bukan saja mampu membantu Anda melepaskan diri dari trauma masa lalu, kecemasan serta ketakutan akan hal-hal yang belum tentu terjadi. Meditasi juga akan menuntun Anda meraih ketenangan, optimistis, dan mengubah pikiran negatif menjadi positif.
Meditasi yang saya lakukan tak hanya menghilangkan trauma atas kehilangan ayah saat itu dalam jangka beberapa bulan namun, saya pun akhirnya memiliki kepercayaan diri dalam berkegiatan berkat MEDITASI.
Lalu, bagaimana dengan Anda? Terpikir untuk menghilangkan trauma dengan meditasi? Mari kita mulai dari sekarang!

Personal Branding Agency, Indscript Creative
Manajemen Adjie Silarus, 268ED6C

Rabu, 13 Februari 2013

Deteksi kecerdasan (1)visual spasial


deteksi kecerdasan ini saya lakukan kepada buah hati. meski tak menggunakan jasa psikolog profesi , namun dengan ilmu psikologi yang saya dapat selama kuliah saya berharap lebih mudah mengarahkan buah hati meraih cita-citanya 
bila buah hati memiliki 3 atau lebih dari ciri berikut maka 80% ia masuk dalam tipe anak visual spasial
Berbicara cepat
Mampu mengingat tempat yang didatanginya, mendeskripsinya dan menggambarnya(memori fotografi)
Menikmati bermain puzzles, monopoli atau catur
Menyukai permainan orientasi (petak umpet)
Mudah diarahkan untuk mengambil sesuatu di kamar atau di temapt lain di dalam rumah
Menyukai dan mampu menginterpretasikan tabel atau peta
Memiliki sensitivitas terhadap barang, benda dan lingkungan
Senang menggunakan kalimat metafora saat menginginkan sesuatu
Senang menonton video lagu-lagu atau gerak lagu
Suka menggambar, mencoret, bongkar pasang, play dooh

Senin, 11 Februari 2013

Membahagiakan diri , meraih ketenangan dengan Terapi Menulis dan Bermeditasi




Tiga belas tahun berkutat dalam dunia pendidikan, semua dimulai dari sebuah prestasi menulis yang mengantarku ke sebuah universitas pencetak pendidik. Sangat panjang perjalanan menuju ke sana. Selalu dikejar pekerjaan membuat stress. Aku ingin lebih dari ini. Aku ingin tantangan yang lebih. melalui menulis, aku menemukan kenyamanan yang “klik” dengan derajat naik turunnya mood saya yang juga berperan sebagai seorang ibu.
            Menjadi seorang ibu, istri, sahabat, teman, anak, saudara dan tenaga pendidik, seringkali banyak hal yang memenuhi pikiran, entah itu anak, persoalan dengan suami, orang tua bahkan dengan dunia kerja. Seringkali saat menemui masalah seringkali melupakan rutinitas tidur, makan bahkan anak dan suami sering menjadi tempat pelampiasan ketika kita tak menemukan tempat bersandar. Masalah tidak akan selesai dengan cara ini. Seorang ibu harus bisa menjadi tempat bersandar,  seorang anak yang kelelahan bermain akan berlari kepadaku hanya untuk mendapatkan pelukan dan kata “sayang”, begitu pula dengan suami yang tentunya berharap kepada seorang wanitalah ia akan menyandarkan hatinya saat banyak permasalahan yang terjadi.
Aku harus bangkit. Aku harus bisa memotivasi diri sendiri. Menulis dimanapun saat aku ingin mengungkap isi hati. Bila memungkinkan hanya dengan membuka laptop, apa yang aku pikirkan dengan bebas dituliskan, tanpa harus membuat orang lain terheran dengan air mata yang menetes deras di mata. Dengan menulis aku pun bisa bercerita tentang apa yang aku alami. Tanpa harus banyak bicara dengan orang lain. Hanya diam, duduk dan menuliskan apa yang ada dalam pikiran kita. Saat emosi meledak-ledak, hanya dengan menulislah kita bisa menurunkan tensi emosi. Saat menulis secara otomatis kita akan mengatur pernafasan sesuai dengan irama ketukan di tuts keyboard. Perlahan tapi pasti, saat kita butuh pendengar, kertas ataupun laptop yang menjadi pendengar sejati isi hati. Hampir setahun lamanya aku menemukan “sesuatu” saat bergabung dengan komunitas kepenulisan yang di gawangi oleh sebuah agency naskah dan sekaligus sebagai Personal Branding Agency ,  yaitu INDSCRIPT Creative. Dengan peran INDSCRIPT Creative saya tak hanya sekedar memuaskan diri, membangun kebahagiaan menulis hanya untuk diri sendiri, namun tulisan-tulisan yang telah menjadi terapi hati dan membantu penenangan diri sendiri, nantinya akan menjadi obat hati dan penenang bagi orang lain. Menulis itu membawa saya masuk ke dalam relung hati. Ada sesuatu yang janggal  jika saya belum menuliskan sesuatu, meski hanya sepenggal kalimat saja.I was doing it all.
Apakah hanya dengan menulis saya mendapatkan obat hati. Telah sembilan belas tahun saya melakukan hal ini. Apakah itu? MEDITASI. Kepergian ayah saya yang terlalu mendadak, membuat saya seringkali tidak fokus karena terlalu banyak masalah yang harus diemban saat saya masih terlalu muda. Melalui seorang teman saya mulai untuk belajar bermeditasi. Meditasi kini bisa disebut sebagai gaya hidup, karena tanpa disadari, meditasi semakin digemari sebagai salah satu cara “mengusir stres”. Meditasi menjadi sebuah prestise sekaligus nilai yang membawa kita pada kesadaran untuk mengenali siapa sesungguhnya diri kita, bagaimana cara pikiran kita bekerja, serta kesadaran mengenai hidup yang sesungguhnya.
Jon Kabat-Zinn, Profesor dari MIT (Massachussetts Institute of Technology) yang juga pakar meditasi, mengatakan, “Wherever You Go, There You Are“. Meditasi akan membimbing Anda menuju jalan terbaik yang harus dituju dan memberikan pengaruh positif pada keadaan di masa yang akan datang. Tidak peduli bagaimana masa lalu Anda, seberapa terluka hati Anda, dan sekuat apa masalah dalam hidup Anda, meditasi membuat Anda begitu percaya bahwa masa depan Anda akan berkilau seperti sebuah berlian. Kehidupan yang terus berkembang, berbagai persoalan dan pencapaian, tidak akan memberikan pengaruh besar pada sikap kita. Meditasi membantu si sukses untuk tetap memandang ke bawah dan si gagal untuk tetap tegap melangkah.
Secara praktis, meditasi adalah proses untuk mengendalikan arus pikiran kita. Benak manusia yang selalu aktif memikirkan banyak hal, rencana, atau ambisi dalam hidup kerapkali membuat kita merasa selalu sibuk, terburu-buru, dan tertekan. Meditasi membantu kita untuk berpikir dan bertindak lebih tenang.
Ketenangan itu dapat dicapai dengan melakukan teknik pernapasan. Ya, bernapas. Aktifitas yang kadang tak kita sadari, ternyata memberi pengaruh besar dalam kinerja otak. Saat kita berfokus dalam aktivitas bernapas, akan ada koneksi kuat antara tubuh dan pikiran kita. Dengan bernapas teratur, lembut, dan perlahan, maka kita juga tengah menenangkan tubuh dan pikiran. Gelombang otak pada saat meditasi (kondisi Delta) akan terlihat jauh lebih tenang dibanding dengan kondisi ketika raga terbangun (kondisi Beta).
Meditasi kini tak bisa lagi dipandang sebagai kegiatan yang aneh atau ritus abnormal, seperti yang banyak diduga orang berhubungan dengan hal seperti: berkomunikasi dengan makhluk halus, atau “berpindah” ke alam lain. Meditasi bukanlah aktifitas paranormal, namun berkaitan dengan menenangkan pikiran dan kesadaran kita. Saat meditasi, bukan berarti pikiran Anda melayang jauh. Sebaliknya, pikiran Anda amat sadar, hanya saja lebih tenang, berdiam, dan fokus pada momen Anda saat itu.
Meditasi bukanlah sekadar aktivitas satu jam bersila yang diagendakan setiap hari di jam yang sama. Meditasi bisa disisipkan dalam apapun aktivitas Anda, asal dilakukan dengan fokus dan sadar. Jika Anda makan, lakukanlah dengan kesadaran bahwa Anda sedang makan, maka makanan Anda akan terasa benar-benar enak. Jika berjalan, sadarlah bahwa Anda sedang berjalan dan fokuslah pada tujuan jalan Anda. Prinsipnya, ketika pikiran Anda tenang dan fokus, Anda akan lebih mudah menikmati hidup dan apapun yang terjadi di dalamnya.
Meditasi sebagai gaya hidup itulah yang sudah dilakukan oleh seorang Adjie Silarus. Masa lalunya yang pernah membuat Adjie mengalami stres berat hingga kesehatan fisiknya melemah, ternyata tidak mampu membuat Adjie kalah. Adjie bangkit dan terus menguat. Dia mencapai titik puncak ketika menggunakan meditasi sebagai TERAPI dan menjadikannya sebuah gaya hidup sehat. Kini, Adjie Silarus semakin prima sebagai meditator yang mencapai kondisi delta.
So, dengan menulis dan bermeditasi anda dapat lebih tenang dan fokus, Anda akan lebih mudah menikmati hidup dan apapun yang terjadi di dalamnya. Dengan ketenangan dan fokus mudah-mudahan kita bisa merubah sedikit demi sedikit perilaku arogan bangsa kita.

Jumat, 08 Februari 2013

Belajar Berkomunikasi (1)



Berbicara memang mudah, namun bagaimana dengan individu yang belum terbiasa menghadapi forum ? pengalaman akan menempa kita untuk selalu belajar berkomunikasi dan tetap belajar. Bagaimana kita mempelajarinya ?

1.Memfokuskan  pada lawan bicara

Memfokuskan diri pada lawan bicara tentunya lawan bicara akan mudah mendapatkan maksud pembicaraan.Jangan sampai anda berpaling dari lawan bicara, tatap mata lawan bicara dengan tatapan yang memperlihatkan bahwa anda serius menyimak apa yang diibicarakan, apabila tidak topik akan pecah dan tidak jelas. Belajarlah terlebih dahulu untuk berbicara dengan diri anda sendiri di depan cermin.  Satu dua kali mungkin anda akan geli melihat anda berdiri berbicara di depan cermin. Coba terus dan latihlah untuk selalu bisa berbicara di depan forum ( jangan menahan diri untuk berbicara hanya karena alasan tidak Percaya diri)

2.Menggunakan Suara yang baik

Gunakan suara dalam anda dalam berbicara, ingat ini perlu latihan sehingga anda benar-benar dapat berbicara dengan menggunakan suara dalam. Suara dalam ini akan menambah rasa percaya diri. Berlatihlah melafalkan tiap abjad dengan jelas sehingga nantinya lawan bicara akan menerima jelas apa yang anda ucapkan

3.Mengawali dan mengakhiri pembicaraan dengan senyuman

Dengan senyuman maka lawan bicara tidak akan canggung berhadapan dengan kita. Pembicaraan yang penuh dengan keakraban memudahkan kita untuk mengetahui apa yang sebenarnya diinginkan oleh lawan bicara. Tutuplah pembicaraan dengan senyuman dan jabat tangannya.


bersambung........

Keikhlasan Bertukar Peran (Sekar No 101/13)


Pagi itu kami diberikan anugerah berupa tetangga baru, Alhamdulillah setelah sekian lama di blok kami hanya berisi dua keluarga akhirnya hari ini kami memiliki satu lagi tetangga yang pastinya akan membuat ramainya blok ini dengan teriakan dan ocehan kedua anak balitanya. Alhamdulillah.
Keluarga yang lengkap, ibu, ayah dan dua anak, pindah menempati rumah barunya. Sama halnya dengan kami saat pertama kali pindah ke komplek ini. Meski dengan keterbatasan, menempati rumah sendiri adalah hal yang membahagiakan. Hari pertama kehadiran keluarga baru kami memberanikan datang ke rumahnya yang terletak di seberang rumah, dua balita laki laki yang masing masing berusia 4 dan 2 tahun. Anakkupun telah bisa beradaptasi dan bermain dengan Yoga dan Tama.
Keluarga muda yang bahagia. Dua, tiga, empat hingga akhirnya hitungan hari hingga seminggu kami saling bertukar makanan, menyapa, hingga menitipkan anak. Yang menjadi pertanyaan dalam hati hingga sebulan keluarga baru ini menempati komplek ini yang terlihat bekerja ke kantor hanyalah istrinya. Sedang suaminya berada di rumah, mengasuh anak, menjemur pakaian, bahkan berbelanja sayuran dan bahan makanan semuanya dilakukan suami. Hal yang masih dianggap tabu oleh orang timur saat ini. Bukan maksud hati untuk selalu ingin tahu apa yang tengah dilakukan oleh orang lain, namun pertukaran peran antara suami dan istri dari tetangga baru ini  jarang terjadi di masyarakat Indonesia. Bila pada umumnya pria yang mencari nafkah dan wanita mengurus rumah tangga.
Meski ada beberapa orang memandang negatif dengan kondisi keluarga ini namun itu semua tidak mempengaruhi kami sebagai tetangga terdekatnya. Apa yang kami lihat tidak seperti yang orang bicarakan. Ada hal positif yang kami petik dari keluarga baru ini bahwa dalam kehidupan rumah tangga perlu kerja sama, saling menjaga hati dan berkorban satu sama lain. Tidak perlu mendengar apa kata orang ataupun apa yang lazim dalam adat ketimuran karena pada dasarnya ada jiwa lain yang perlu diselamatkan. Tanpa ada pengorbanan, keihlasan, ketulusan dari suami ataupun istri untuk bertukar peran, kamipun tak akan melihat canda tawa anak-anak dan senyum hangat dari tetangga baru kami.