Minggu, 29 Desember 2013

Berani mengungkapkan pendapat.


Budaya ewuh pakewuh yang ada di masyarakat kita cenderung mengebiri kemampuan seseorang untu mengemukakan pendapatnya. Saya sangat bersyukur dilahirkan dalam keluarga yang sangat demokratis. Apa yang saya inginkan, apa yang ada di hati tidak perlu disimpan terlalu lama karena kedua orang tua membuka kesempatan agar ketiga putrinya mau untuk berpendapat.
            Besar di tengah keluarga yang demokratis, mendapat fasilitas pendidikan mulai SD hingga pascasarjana dan bekerja  yang memberikan kesempatan agar setiap individu berani mengemukakan pendapat rupanya baru saya rasakan manfaatnya. Ya, semenjak kurang lebih 7 tahun yang lalu menetap di kota Bandung yang lekat dengan budaya priangan, saya sedikit terkejut.
            Apa pasal? Saat kita punya keinginan, saat ada kemauan namun ternyata ada orang lain yang hendak “pantas” menerimanya maka kita harus diam dan tidak dianjurkan untuk protes. kondisi yang sangat sulit saya hadapi saat saya memiliki pendirian “jika Ya dijawab Ya jika Tidak maka jawab Tidak”.
            Tidak, memegang prinsip dan pendapat yang beralasan perlu dimiliki oleh setiap orang.menanamkan sikap seperti ini juga saya tanamkan pada si kecil.hingga pada saatnya tiba seperti saat ini, maka si kecil berani mengungkapkan apabila ia suka atau tidak suka terhadap sesuatu. Jadi daripada menyiksa diri memendam uneg-uneg lebih baik ungkapkan saja.

Selasa, 24 Desember 2013

E-learning, membangun kemandirian, membabat habis kendala jarak


awal mula mengenal e-learning

            Hampir 14 tahun yang lalu saya mengenal istilah e-learning untuk yang pertama kalinya saat menempuh program Pascasarjana di universitas Brawijaya Malang. Awalnya saya hanya ogah-ogahan mengikuti program perkuliahan yang beberapa diantara mata kuliah yang disajikan menggunakan media e-learning sebagai pendukung penguasaan materi perkuliahan.
            Perlahan namun pasti sedikit demi sedikit banyak mahasiswa yang rajin mengikuti program e-learning ini. Sayapun tak kalah cepat rajin mengikuti proses perkuliahan e-learning yang dilaksanakan seminggu sekali di akhir minggu bekerja sama dengan salah satu perguruan tinggi di Jepang.
            Kendala bahasa asing yang umumnya dirasakan sebagian penduduk Indonesia juga dialami saya dan beberapa rekan kuliah yang ternyata kesulitan menangkap spelling englishnya dosen-dosen Jepang yang kebetulan memang mendominasi beberapa matakuliah saya. Ah, babat habis saja pikir saya saat itu hanya sebuah awalan yang tak menyenangkan apabila kita tak menguasai bahasa Inggris yang campur aduk dengan dialek bahasa dari Negara asal penyelenggara e- learning. Yah sekelebat pikiran saya saat itu hanya berlaku apabila saya mau tidak mau harus berhubungan dengan dosen dari universitas di Jepang yang saat itu bekerjasama dengan kampus tempat saya menimba ilmu untuk melakukan teleconference. Selebihnya saya tinggal memanfaatkan materi-materi yang disediakan lewat CR ROM meski harus agak bersusah payah membaca jurnal-jurnal asing.

apa itu E-learning

            Lalu apa yang sebenarnya dimaksud dengan e-learning? yang dimaksud dengan pembelajaran e-learning yaitu proses pembelajaran dari mana dan kapan saja antara tim pengajar dan peserta didik. Kemandirian menyerap ilmu diasah melalui materi yang telah disediakan oleh instriktur atau dosen melalui materi yang telah dikirimkan sebelumnya via email. Bertambahnya Interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan guru atau instruktur dan menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas meski jarak cukup jauh dipecahkan  dengan bantuan teleconference, chatting maupun email. Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran karena pada umumnya materi pembelajaran telah disimpan dan disediakan dalam bentuk CDROM, kita tinggal membacanya kemudian mengadakan diskusi agar ada timbal balik proses pembelajaran dengan dosen yang sesungguhnya berada di luar negeri atau terpisah jarak yang cukup jauh. Susah payah namun benar-benar puas hasilnya karena mater-materi yang diberikan merupakan materi yang up to date.



            Kesempatan untuk mendapatkan pendidikan lanjut yang dicombine dengan e-learning membutuhkan kemandirian bagi para peserta didik karena proses belajar tatap muka hanya terjadi sesekali dalam masa belajar  melalui proses pembelajaran mandiri sisanya bisa melalui proses tatap muka untuk pemantapan materi. Sayangnya saat itu fasilitas kampus tak seluruhnya memadai dan menjangkau semua mahasiswa yang membutuhkan layanan e-learning, sehingga kami harus bergerilya mencari bahan dari satu kampus ke kampus yang lain. Sungguh pengalaman yang tak terlupakan karena tak hanya materi-materi bermanfaat yang didapatkan namun kebersamaan antar mahasiswa, kemandirian dan kedisiplinan dalam proses perkuliahan yang justru tak akan tertukar oleh apapun. 

Proses pengaplikasian e-learning
 
            Tak berhenti disini saja, saat saya mengajar di beberapa perguruan tinggi swasta, sayapun menggunakan cara yang hampir mirip dengan proses belajar  menggunakan saya selama di pascasarjana dengan memanfaatkan internet sebagai media pembelajaran. Mobilitas saya yang sangat tinggi serta sambil menempuh pendidikan lanjut untuk meningkatkan mutu pembelajaran yang akhirnya membuat saya bisa mengajar dimanapun saya berada. Konsultasi matakuliah juga seringkali saya lakukan via internet sehingga mahasiswapun tak terpaku pada jadwal saya berada di kampus untuk belajar. Materi-materi perkuliahan juga dapat diakses mudah oleh mahasiswa melalui web yang disediakan oleh pihak kampus sehingga siapapun dan kapanpun bisa mengaksesnya. Dengan cara ini saya dan mahasiswa meningkatkan interaksi. Berbeda halnya dengan pembelajaran yang bersifat konvensional. Tidak semua peserta didik dalam kegiatan pembelajaran konvensional dapat, berani atau mempunyai kesempatan untuk mengajukan pertanyaan ataupun menyampaikan pendapatnya di dalam diskusi. Mengapa? Karena pada pembelajaran yang bersifat konvensional, kesempatan yang ada atau yang disediakan dosen/guru/instruktur untuk berdiskusi atau bertanya jawab sangat terbatas. Biasanya kesempatan yang terbatas ini juga cenderung didominasi oleh beberapa peserta didik yang cepat tanggap dan berani. Keadaan yang demikian ini tidak akan terjadi pada pembelajaran elektronik. Peserta didik yang malu maupun yang ragu-ragu atau kurang berani mempunyai peluang yang luas untuk mengajukan pertanyaan maupun menyampaikan pernyataan/pendapat tanpa merasa diawasi atau mendapat tekanan dari rekannya.
            Proses ini juga berlaku dalam evaluasi belajar sehingga dalam membuat tugas, saya dapat memberikan tugas yang berbeda antara mahasiswa satu dengan yang lain yang nantinya  akan meminimalisir copy paste antara mahasiswa satu dengan yang lain. Demikian pula dengan penyerahan tugas yang menggunakan media elektronik dalam hal ini e-mail. Tak hanya materi dan tugas yang akan diserahkan mahasiswa via e-mail namun mahasiswa juga berhak memberikan umpan balik berupa kritik dan saran yang membangun dalam proses pembelajaran. Cara ini tak mungkin dilakukan apabila saya minta pada proses pembelajaran klasikal namun dengan menggunakan media elektronik sebagai salah satu media pembelajaran banyak hal yang dapat diperbaiki dan ditambahkan dalam proses pembelajaran.
            Dengan e-learning pula pekerjaan saya jauh lebih mudah dan efisien karena proses penilaian dan hasil tugas juga transparan bisa dilihat oleh semua mahasiswa. Dengan demikian mahasiswa satu dengan yang lainnya juga akan saling belajar dari hasil jawaban dan resume hasil jawaban yang saya berikan setelah dikoreksi. Kejujuran, kemandirian, kecepatan penerimaan materi dan efisiensi belajar dan transparan akan dapat diraih dengan adanya e-learning. komunikasi antara mahasiswa dan dosen akan lebih terjalin baik karena tidak adanya ‘ewuh pakewuh” dalam dunia e-learning.
            Namun pada materi selanjutnya diperlukan penyempurnaan metode penyajian materi pembelajaran, penguasaan belajar  elektronik baik dari guru/dosen serta mahasiswa/siswa sehingga dapat meningkatkan mutu pembelajaran lebih optimal. Dukungan perangkat pembelajaran elektronik ini juga harus datang dari lembaga pendidikan hingga level kementrian pendidikan sehingga lebih memotivasi guru/dosen dan siswa/mahasiswa dalam meningkatkan pengetahuannya melalui e-learning.

https://www.facebook.com/indberprestasi



Minggu, 22 Desember 2013

Ibu, cinta tiada batas




Ibu, aku tahu begitu besar cinta dan kasih sayangmu meski saat aku baru memiliki si kecil tak sedikitpun tanganmu menyentuh bayiku disaat aku masih dihantui rasa takut merawat bayi
Ibu, aku tahu begitu rindunya dirimu padaku setelah 7 tahun yang lalu kita harus terpisah jarak 1000 km sejak kumenikah
Ibu, aku tahu begitu dalamnya keinginanmu agar aku hadir di dekatmu bila Ibu menemui kesulitan.
Hari ini pun aku juga masih kebingungan, apa yang bisa keberikan pada Ibu untuk menunjukkan betapa besar pula cintaku pada Ibu.
Hanya doa agar Ibu senantiasa diberikan kesehatan lahir dan batin oleh Allah SWT, tetap menjadi Ibu yang tegar, setegar Ibu hampir 20 tahun berjuang sendiri mendidik kami ketiga putrinya sepeninggal almarhum Bapak


Ya Allah,
Berikan aku kekuatan untuk menjadi sosok Ibu yang penuh cinta dan kasih sayang bagi Fadhiil dan anak-anakku yang lain kelak.
Bunda sadar masih banyak memiliki kekurangan dalam memberikan perhatian kepada Fadhiil, namun mudah-mudahan kedepannya nanti, aku bisa seperti Ibu yang memberikan cintanya padaku tanpa syarat  dan batas apapun. I love U, Ibu, semoga Allah senantiasa memberimu kesehatan lahir batin, energi ekstra untuk tetap mendampingi ketiga putrimu, menantu dan cucu-cucu kelak. Aamiin

Rabu, 18 Desember 2013

Pusdai 111213




Menjadi hal yang tak sia-sia saat mengawal fadhiil menuju PUSDAI bandung menghadiri Gebyar PAUD JABAR yang diresmikan oleh bapak Gubernur Ahmad Heryawan. meski awalnya sulit sekali membangunkan Fadhiil di pagi buta , namun alhamdulillah perjalanan menuju tempat berlangsungnya acara, rasa gembira yang diluapkannya dalam cerita sepanjang perjalanan melegakan saya.

menunggu adalah hal yang sangat membosankan apalagi untuk anak seumur Fadhiil yang hanya menunggu kedatangan seorang Gubernur yang terlambat. ah, semoga sehat-sehat selalu ya Nak meski Bunda khawatir saat melihat fadhiil sudah pucat pasi dibawah terik matahari menunggu kedatangan seorang gubernur yang belum pernah ditemuinya.


Nak...pasang senyum paling manis buat bunda, sesaat sebelum acara

Siap Posisi, tetap senyum sebelum akhirnya harus saya ajak berteduh karena pucat pasi dan Pusing dijemur

Bunda, menunggu Pak Gubernur lamaaa banget bikin lapar nih

tersenyum simpul, menunggu colenak bikinan teman

Minggu, 15 Desember 2013

bulat

mengapa saya harus memilih barang berbentuk bulat? karena bulat itu tak berujung. berputar, kadang di atas kadang dibawah, ada ritme, ada keteraturan apabila tak ada faktor pengganggu seperti halnya roda sepeda. semuanya ada keterkaitan, kesinambungan.akan tetapi sebuah roda tetaplah roda yang membutuhkan faktor x untuk membantu berputar. memutar pedal butuh tenaga sebagaimana memutar otak agar roda kehidupan terus berjalan maka kita butuh penuntun berupa ilmu dan agama. keduanya harus berjalan bersama.

KOMUNIKASI HANGAT DAN PENUH CINTA, MENGASAH KETERAMPILAN SOSIAL DAN BERGAUL ANAK




Setahun yang lalu saat si kecil mulai memasuki sekolah taman kanak kanak saya sedikit dihantui rasa khawatir. Reaksi penolakan si kecil yang berlebihan terhadap lingkungan barunya membuat saya berupaya keras agar si kecil lebih bisa memanaj emosinya bila bertemu teman-temannya yang menurutnya jahil serta penolakan terhadap sesi bercerita di depan kelas untuk semua murid.
            Semenjak kecil saya memang mengajarkan kepada si kecil mana yang dimaksud barang pribadi dan mana yang tidak, namun sedikit mengabaikan bagaimana sebenarnya emosi anak usia balita dalam bersosialisasi. Keinginan balita yang seringkali ingin memiliki barang milik orang lain meski dirinya memiliki barang serupa rupanya mengganggu si kecil karena teman-temannya sangat menyukai bekal makanan, tempat minum, tas hingga sepatu yang dimilikinya. Kondisi ini menyebabkan si kecil memilih menjauh daripada harus berbagi makanan atau barang yang dimiliki.
            Cara ini ternyata justru menimbulkan masalah baru karena si kecil merasa tidak memiliki teman.saat waktu berangkat sekolah dan pulang sekolah tiba, seringkali saya mengajaknya berbicara dari hati ke hati tentang apa yang diinginkan dari kegiatan sekolahnya. Tak mudah mengorek cerita dari si kecil, butuh beberapa waktu agar ia bisa mulai membuka cerita.
            Keinginannya agar barang-barangnya tak disentuh atau diminta oleh teman-temannya rupanya yang menjadi masalah saat itu. Tak  hanya sekali setiap kali akan membuka bekal sekolah selalu saja kotak makanan si kecil kosong atau hanya tinggal setengah bagian saja. Keinginan untuk bersekolah dari si kecil makin ciut hingga akhirnya saya sengaja meminta ijin kepada kepala sekolahnya untuk mengambil libur dengan pertimbangan akan percuma saja masuk apabila si kecil masuk sekolah bila harus didahului dengan tangisan, mogok belajar hingga tangisannya mengganggu teman-teman lainnya.
            Bercerita dan berkomunikasi secara hangat, mengorek perasaannya ketika bersekolah tetap saya lakukan karena setiap dua hari sekali selama hampir seminggu saat ijin tak masuk sekolah, sengaja saya mengajak si kecil untuk pergi kepanti asuhan dengan tujuan ia bisa melihat bahwa kondisi kehidupannya bersama saya dan ayahnya sangat baik. Jauh sangat baik dibandingkan dengan anak-anak yang tinggal di panti. Tak hanya melihat kegiatan sehari hari di panti namun namun juga akhirnya si kecil diijinkan untuk ikut berkegiatan bersama.
            Bersama teman-temannya di panti asuhan, saya memberi pengertian bahwa semua yang berada di panti harus berbagi makan, tempat tidur, tempat bermain, menonton tv bahkan belajar pun harus berbagi tempat tanpa ada ayah atau ibu yang mendampingi. bukan hal yang mudah untuk memberi pengertian demikian , hampir setiap kali berangkat dan pulang dari sekolah saya berusaha memberikan pengertian bahwa ada sebagian milik kita merupakan hak dari orang-orang yang kurang mampu.
            Tak hanya dengan berkegiatan seperti yang telah saya sebutkan di atas, untuk mengasah keterampilan sosial dan bergaul di lingkungan tempat tinggal, kami juga mengajak beberapa teman sebayanya untuk bermain di rumah bersama Fadhiil. Sayapun juga sering mengajaknya untuk bergabung dengan anak-anak dari teman-teman saya dan tentunya tak lupa catatan untuk mudah berbagi dengan orang lain.
            Tak butuh waktu lama untuk mengajak si kecil beradaptasi dengan kegiatan barunya untuk selalu berbagi dan bergaul dengan teman-temannya di sekolah. Komunikasi dan aktivitas positif yang saya dan suami lakukan beberapa waktu tersebut membawa perkembangan cukup baik sehingga tak perlu ada lagi tangisan, penolakan si kecil di sekolah. Memang butuh waktu yang cukup panjang namun karena saya berusaha tak melewatkan sesi bercerita saat perjalanan berangkat ke sekolah dan sepulang sekolah serta satu sesi bercerita lagi di saat makan malam bersama ayah bundanya, tak hanya kepedulian sosial dan cara bergaul yang menunjukkan perkembangan namun juga rasa percaya diri yang bertambah saat harus tampil di depan teman-temannya untuk bercerita di depan kelas juga merupakan bonus dari penciptaan komunikasi yang hangat dan penuh cinta dari kami kedua orang tuanya.
             

Rabu, 11 Desember 2013

Belajar memperlakukan bawahan dengan hati


Siapa manusia di dunia ini tak ingin dihargai? Adakah? Tentunya tidak  ada. Mulai dari kalangan bawah hingga kalangan atas semua pasti ingin dihargai sesuai porsinya. Demikian pula dengan bawahan, karyawan atau anak buah.
            Pemberian reward berupa gaji dan tunjangan rasanya belum cukup apabila perlakuan dari perusahaan, yayasan atau atasan bahkan juga rekan sekerja memberikan sikap yang kurang nyaman. Semua ini memang berawal dari hati.
            Tak hanya kita yang tinggal di Indonesia yang menjunjung adat ketimuran namun juga di belahan dunia lainnya juga mengenal bagaimana menghargai karyawan sebagi salah satu reward yang cukup signifikan memberikan kontribusi menaikkan kinerja dari karyawan.
            Katakanlah seorang karyawan dengan gaji pas-pasan bahkan kurang namun apabila atasan dan rekan kerja memberikan perhargaan terhadap hasil kerjanya dengan sikap yang “merangkul hati” karyawan, akan menjadi jaminan karyawan jauh lebih betah bekerja di tempat tersebut dibandingkan dengan karyawan yang digaji tinggi namun atasan atau rekan sekerja menghargai eksistensi seseorang yang bekerja di tempat tersebut.
            Dalam bukunya Raving Fans, Ken Blancard dan Sheldon Bowles mengungkapkan bahwa karyawan yang bahagia akan membuat pekerjaan menjadi lebih menyenangkan. Apabila karyawan bahagia maka perusahaan akan mendapatkan karyawan : lebih besar kemungkinannya untuk betah bekerja, absen lebih sedikit dibandingkan karyawan yang tidak  bahagia, jarang mengeluh, menyelesaikan pekerjaan dengan cepat, menghasilkan pekerjaan berkualitas tinggi dan menularkan antusiasme kepada rekan sekerjanya.
            Mengapa saya membahas hal ini pada kesempatan kali ini? Mengikuti kegiatan anak ternyata tak hanya melulu menemani, merengkuh dan melengkapi harinya dengan keberadaan saya, namun sayapun mendapatkan banyak pelajaran berharga. Perlakuan beberapa individu yang cenderung kurang menghargai bawahan cukup membuat saya sangat jengkel karena sayapun merasakan bagaimana bila berada di posisi karyawan diperlakukan demikian. Perlakuan bagaimanakah itu ? ini hanyalah satu cuplikan percakapan yang bisa anda renungkan yang dilakukan di depan forum dengan jumlah yang cukup besar, pantaskah?

A (harus disamarkan) :  “Joni, kedepan, sini ! mana itu Joni?” (nama disamarkan pula)

Menurut saya seharusnya : “dimohon kepada bapak Doni untuk segera menuju belakang panggung menemui ibu anu ” ----> rasanya terdengar lebih enak kan

Yah ini hanyalah sebagai renungan bagaimana membahagiakan karyawan lewat kalimat kita…bagaimana dengan anda?

Rabu, 04 Desember 2013

tentang hari ini

Saat menempuh usia baru, rasanya masih ada yang kurang.
Tahun ini tak ada lagi yang menyapa dan mengucap selamat di waktu subuh
Tak ada lagi sapanya yang penuh cinta dan sangat saya rindukan
tanpa sadar saya masih menunggu suaranya di malam ini
bahkan suaranya meski lewat telepon untuk membangunkanku dan memberi selamat seharian ini terngiang terus
Entah energi dan ingatan ajaib seperti apa yang dimiliki eyang bude, saat semua jadwal ulang tahun saudara, anak dan cucu-cucunya yang tidak sedikit jumlahnya bisa beliau ingat.
Kalau biasanya beliau yang selalu memberi kado cinta sepenuh hati di setiap ulang tahun kita, maka yuk setiap kita berulang tahun, kewajiban kitalah memberi kado buat eyang bude berupa al fatihah yang jumlahnya juga spesial…miss U Eyang kangen banget sapamu..."Non, selamat ulang tahun ya sayang...sudahkah shalat subuh?" .I love U Eyang

Sabtu, 30 November 2013

Mempersiapkan wawancara Kerja. Pertanyaan yang sering dilontarkan pewawancara.


Beberapa tahun berkecimpung di dunia pengembangan sumber daya manusia maka otomatis saya saat itu seringkali berhadapan dengan para pelamar kerja. Wawancara merupakan sesi yang  ditunggu sekaligus mendebarkan bagi pelamar kerja. 




            Setiap wawancara memiliki aspek-aspek yang berbeda, tergantung pada jenis pekerjaan yang dibutuhkan, namun ada beberapa pertanyaan yang kerap kali muncul untuk menggali keingintahuan pewawancara terhadap kemampuan pelamar dalam melamar pekerjaan. Mengevaluasi kemampuan diri dann mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang perusahaan tempat melamar akan sangat berguna dalam menaikkan poin penilaian pewawancara terhadap pelamar.
            Lalu pertanyaan apa yang seringkali dilontarkan oleh pelamar?
-          apa kemampuan terbaik anda ? pertanyaan ini merupakan pertanyaan yang memberi anda kesempatan untuk menunjukkan potensi anda kepada perusahaan yang dituju. Berikan kemampuan anda yang spesifik dan jelas sehingga tak perlu banyak pertanyaan yang seringkali pada beberapa poin penjelas jawaban dari pelamar justru akan mengorek kelemahan pelamar.
-          Apa tujuan anda bekerja? Bila tujuan anda dalam bekerja hanyalah berorientasi pada uang atau gaji maka dapat dijamin bahwa anda tak akan melangkah ke langkah berikutnya dalam proses rekruitmen. Pertanyaan ini untuk menggali keinginan anda dalam bekerja di perusahaan yang anda lamar sehingga perusahaan mengetahui apakah pelamar akan bisa bekerja cukup lama, mau bekerjasama dan mau tetap memperbaiki kinerja dari waktu ke waktu.
-          Mengapa anda ingin bekerja pada perusahaan kami? Sebelum wawancara bahkan sebelum anda melamar pekerjaan pada perusahaan tersebut, cobalah mencari informasi tentang perusahaan tempat anda melamar, visi misi perusahaan, potensi perusahaan di masa depan bahkan track record negatif perusahaan sebagai bahan jawaban dalam sesi wawancara
-          Pertanyaan lain yang seringkali dilontarkan biasanya berhubungan dengan kehidupan  pribadi pelamar. Banyak terjadi di lapangan bahwa pelamar terlena dengan pertanyaan pewawancara sehingga akhirnya pelamar seringkali bercerita kesana kemari yang pada akhirnya tidak fokus pada tujuan melamar. Cukup ceritakan siapa saja anggota keluarga inti, latar belakang pendidikan dan perhatian keluarga terhadap keinginan anda melamar di perusahaan tersebut. Batasi jawaban agar tak berkesan anda suka mengumbar kehidupan pribadi anda.

Jadi, tak perlu nervous, salah tingkah dan heboh jelang wawancara karena anda hanya perlu menguasai jawaban dari beberapa pertanyaan di atas. Semangat! Siap wawancara dan sukses

Hunian sejuta Pesona, Hunian nyaman Nuansa Eropa



Gerbang Utama Wisata Bukit Mas

“aunty, nanti kita main kesini lagi ya” hanya celotehan kecil putra semata wayangku kepada pemilik rumah yang kita kunjungi sore itu  yang membuatku tersadar bahwa ia sangat nyaman dengan tempat ini.




            Beberapa waktu yang lalu saat melakukan perjalanan kembali ke kampung halaman di Malang, kami menyempatkan singgah ke Surabaya. Perjalanan yang melelahkan dari Bandung sempat membuat si kecil sedikit rewel, namun ternyata saat saya membuat janji mengunjungi rumah salah satu teman di surabaya ternyata si kecil sangat jatuh cinta dengan tempat ini. Meski awalnya terbayang si kecil bakal ngambek akan tetapi dengan suasana sejuk  di Wisata Bukit Mas surabaya yang letaknya sedikit ke pinggiran kota akhirnya wajah yang bersungut-sungut berubah menjadi senyuman.


denah lokasi Wisata Bukit Mas Surabaya

             Rasanya melihat si kecil takjub dengan suasana Eropa yang dilihatnya saat mulai masuk gerbang Wisata Bukit Mas Surabaya, rasa lelah dan sedikit kesal karena seharian si kecil rewel, hilang sudah. Wisata Bukit Mas merupakan produk premium dari salah satu grup sinarmas land, yang bergerak dalam bidang properti dan pengembangan yang berdiri sejak tahun 2002 sampai dengan saat ini.

 Perumahan WISATA BUKIT MAS telah dikembangkan dengan luas kurang lebih 100 Ha di daerah kawasan pusat property Surabaya Barat. WISATA BUKIT MAS hadir dengan 14 cluster yang dilengkapi dengan fasilitas Collosseum Club House dan Adventure Park dan telah membangun dan memasarkan lebih dari 1.000 unit rumah dengan target market middle - high end. WISATA BUKIT MAS dibangun dengan konsep hunian "HUNIAN SEJUTA PESONA", dengan mengambil latar belakang kemegahan kota-kota di Eropa. 

satu sudut di Wisata Bukit Mas
            Lokasi Wisata Bukit MasSurabaya yang sangat strategis di daerah Surabaya Barat inilah yang rupanya membuat banyak orang mulai beralih tinggal di kawasan ini. Lokasi yang hanya memakan waktu 5  menit dari Supermal & PTC, Lenmarch Mall, Ciputra Waterpark, food center The Loop dan The Oasis, dan 5 padang golf bertaraf internasional serta hanya 10 menit dari tol Darmo Satelit, tak mempersulit penghuninya untuk beraktivitas.



colloseum Club House Wisata Bukit Mas


Saat ini produk terbaru dari Sinarmas Land sebagai pengembang perumahan ini yaitu membuka Grand Palais, Konsep Smart Home Pertama Di Surabaya, yaitu cluster yang dilengkapi dengan teknologi telekomunikasi masa depan dihadirkan di rumah Anda dimana CCTV, internet unlimited, interaktif tv dan multimedia berkolaborasi menjadi suatu sistem... yaitu “SMART HOME”. Sistem ini memungkinkan pemilik memantau keadaan rumah dimanapun dan kapanpun melalui TV, komputer maupun handphone. pemilik juga bisa menikmati layanan Groovia dimana bebas untuk memutar ulang siaran televisi favorit Anda dan melakukan rewind, fast forward dan pause sesuka hati.

Wisata Bukit mas di senja hari


salah satu sudut swimming Poll di Wisata Bukit Mas
 
 Mudah-mudahan kami bisa berkunjung kembali kesini, tak hanya sekedar ke surabaya melepaskan nostalgia masa remaja saya, menepati janji kepada si kecil untuk berenang di kolam bernuansa eropa namun juga mudah-mudahan dapat memiliki salah satu hunian yang berada di Wisata Bukit Mas, Hunian Sejuta Pesona. Semoga!


Sabtu, 23 November 2013

Dimuat di Peer Cil Pikiran Rakyat 03 November 2013 : Mengapa harus menggosok gigi?


Dalam sehari kita dianjurkan untuk menggosok gigi minimal dua kali dalam sehari. Bila adik-adik tidak melakukannya maka jangan terkejut apabila nanti tiba-tiba merasakan rasa sakit yang tak tertahankan karena gigi yang berlubang. Mengapa?
            Gigi terdiri atas dua bagian yaitu sebuah akar yang tertanam di bagian tulang rahang dan mahkota yang bentuknya bisa kita lihat berada di dalam mulut berwarna putih. Gigi tersusun atas mineral yaitu kapur dan fosfor yang merupakan bagian terpenting dari gigi yang terhubung secara langsung dengan pembuluh darah di gusi,  yang kemudian diselimuti oleh email yang menutup utuh lapisan dentin dan mahkota gigi.
            Pergantian gigi pada manusia hanya terjadi satu kali, yaitu pada usia 6-12 tahun. Sedangkan gigi yang dimiliki oleh adik-adik yang berussia dibawah 6 tahun disebut gigi susu yang berjumlah 20 buah. Gigi susu inilah yang nantinya akan digantikan oleh gigi tetap mulai dari usia 6 tahun. Gigi tetap inilah yang benar-benar harus dijaga karena jumlahnya sebanyak 32 buah tidak akan ada gantinya lagi setelah pertumbuhan gigi tetap usai.
            Dengan rajin menggosok gigi maka kita akan mencegah bakteri-bakteri tumbuh di gigi yang nantinya akan mengikis lapisan dentin setelah lapisan email rusak, berlubang karena tak dirawat. Bakteri ini tumbuh dibawah lapisan email sehingga seringkali kita merasakan sakit gigi meski gigi masih kelihatan utuh karena lapisan gigi terkikis sehingga lubang akan sampai pada syaraf pembuluh darah di gusi. Lalu apakah  adik-adik kecil kita tak perlu sikat gigi karena toh nantinya ada pengganti gigi susu? Tentu Perlu !! Bakteri-bakteri yang tumbuh di dalam mulut terutama dibalik dentin gigi akan menyebabkan bau karena sisa makanan yang terselip di gigi akan membusuk dan menjadi tempat berkembang biak kuman lebih lanjut. Siapa yang masih mau memiliki mulut berbau dan gigi berlubang? Tidak ada kan? Jadi masihkah adik-adik menunda dan tidak menggosok gigi? Ayo gosok gigi teratur ya…


Senin, 18 November 2013

Indahnya Persahabatan


 
            Kurang lebih sudah hampir tujuh tahun saya meninggalkan pekerjaan yang sebelumnya sangat saya cintai. Pekerjaan yang membuat saya selalu berhubungan dengan banyak karyawan di suatu perusahaan  rokok terbesar di Indonesia yang bertempat di kawasan rungkut Surabaya. Sebagai salah satu tim HRD saya harus menghandel 2000an karyawan dari total 25000an karyawan dalam satu semester untuk dievaluasi.
            Bekerja dari pagi hingga pagi lagi adalah hal lumrah buat saya saat itu. lembur evaluasi tak akan dirasa lelah karena saya akan segera ijin jalan ke sebuah sudut pabrik yang disana terdapat kantin karyawan 24 jam. Tak ada perbedaan kasta bila tiba di kantin. Mau dikata ia outsourcing, staf HRD, atau Manager sekalipun semua diperlakukan sama. Saya juga tak pernah memilih posisi duduk saat makan atau hanya sekedar minum wedang ronde yang jadi favorit karyawan.
            Beberapa kali saat saya masih baru bekerja di perusahaan tersebut memang para pekerja sempat menjauh memberikan posisi tempat duduknya kepada saya. Maklumlah, seragam kami berbeda antara pekerja outsourcing dengan staf. Namun, hal tersebut membuat saya tak nyaman. Rasanya saat saya tiba di kantin seperti ngangon meri karena spontan mereka menjauh bersamaan. Hanya satu orang  yang berhasil saya ajak bicara pada awal mula pertemuan hingga akhirnya rata-rata pekerja mengenal saya. Mbak nasikhah, nama pekerja yang ternyata berhasil menjadi jembatan bagi saya dengan pekerja untuk berbincang lebih dekat lagi.
            Mbak nasikhah, dibalik diamnya ternyata ia memiliki banyak potensi. Selain sebagai pekerja outsourcing ia juga menerima jahitan dari teman sekerja atau tetangganya serta seringkali ikut membantu salah satu tetangganya merias hantaran pengantin. Belakangan saya tahu, ia menjadi single parent karena suaminya meninggal karena sakit. Ia berjuang sendiri menghidupi keempat anak buah cinta dengan almarhum suaminya. Persahabatan yang tak mengenal jarak usia antara mbak Nasikhah dan saya akhirnya sedikit merenggang saat saya mengundurkan diri sebagai staf HRD dan lebih fokus pada pekerjaan sebagai dosen yang saat itu sudah 8 tahun lebih dulu saya tekuni, hingga akhirnya saya mengikuti suami berdinas ke Bandung.
            Bandung-Surabaya memang sangat jauh, terakhir berbincang via telepon saat lebaran kemarin dengan kondisi mbak nasikhah yang masih sehat. Pagi ini saya mendapat kabar dari putri bungsunya bahwa mbak Nasikhah sudah kembali ke pangkuanNya. Kanker paru yang menjangkitinya selama dua tahun terakhir membuat ia akhirnya menyerah dan kembali pada yang Maha Memiliki.
            Satu hal kalimat mbak Nasikhah yang masih teringat saat terakhir berbincang via telepon, lebaran kemarin : “Nda, titip anak-anak kalau saya harus pulang duluan” . ia memang memanggil saya dengan sebutan Bunda semenjak saya mengabarkan bahwa saya telah memiliki jagoan bernama Fadhiil kurang lebih lima tahun yang lalu. kewajiban saya untuk tetap menjalin silaturahmi dengan anak-anaknya Insya Allah akan saya teruskan.

            Selamat jalan mbak Nasikhah. Terimakasih untuk sebuah jalinan persahabatan yang indah selama hampir 11 tahun. Semoga Allah melancarkan jalanmu sebesar cintamu kepada Nilam, Azwar, Yeni dan Aris.

Minggu, 17 November 2013

Sego Pecel. Santapan sehat di pagi hari yang slalu dirindukan



alun-alun Madiun yang rindang ; ; sumber wikipedia.com

Tinggal dan berkeliling Jawa hampir selama 29 tahun lamanya dengan berbagai tradisi di tiap daerah yang saya singgahi membuat saya ingin kembali pada memori beberapa puluh tahun yang lalu. Tinggal di Kota Madiun dengan penduduknya yang terkenal ramah, pasti akan selalu dirindukan oleh orang  yang pernah tinggal di sini. Kota Kecil  yang terletak 160 km sebelah Barat Kota surabaya. Di Kota ini terdapat pusat industri kereta api (INKA). Madiun dikenal memiliki Lapangan Terbang Iswahyudi, yakni salah satu pangkalan utama AURI, meski sebenarnya terletak di Kabupaten Magetan. Namunya satu hal yang mengingatkan saya pada kota Madiun adalah Sego pecel sebagai sarapan plus krupuk lempengnya yang bikin saya jatuh cinta hingga kini sebagai sarapan favorit di pagi hari.

krupuk lempeng pelengkap sego pecel

sego pecel pincuk yang menggoda
Pecel Pincuk Madiun, makanan yang tak hanya cocok disantap di pagi hari , namun bila kita mengunjungi kota madiun maka kita akan menemui penjual Sego Pecel berjualan mulai jam 6 pagi hingga tengah Malam (wahh…). Buat saya yang saat itu masih cukup kecil karena masih duduk di bangku SD maka kemanapun kedua orangtua saya berwisata kuliner Pecel, saya hanya ikut dan tentunya menikmati dengan memilih Pecel yang bercitarasa pedas menantang (penggemar pedas semenjak di bangku SD loh).
 Seingat saya Almarhum Bapak sering mengajak menyantap pecel di minggu Pagi hari atau Malam hari di warung-warung Pecel sepanjang jalan Cokroaminoto sebelah selatan, sekitar sleko.( indahnya bila mengingat saat itu…hmm). Nasi Pecel full sayur yang berisi tauge kecambah, kangkung dan bunga turi rebus disiram dengan bumbu kacang yang uenaknya tiada duanya  dengan pelengkap sepotong tempe goreng sebagai lauk pelengkap, serundeng dan krupuk lempeng atau rempeyek kacang yang Nyamleng pisan, Atau bahkan kita bisa menambah lauk empal, bakwan jagung, telur ceplok atau bahkan sate usus…(sehat kan…full sayuran)
Kemandirian saya semenjak kecil untuk berbelanja tak menyurutkan langkah saya apabila tiba-tiba ingin makan Pecel di sore hari sementara kedua orangtua saya belum tiba dari tempat bekerja. Kemanapun kita pergi di kota Madiun maka kita akan tetap bisa menemui penjual Sego/Nasi Pecel tentunya dengan kualitas yang berbeda dibandingkan dengan beberapa tempat yang telah saya sebutkan di atas. Hanya dengan mengendarai sepeda mini sendirian untuk anak seusia saya saat itu yang duduk di bangku SD,  seringkali menggowes sepeda untuk berburu nasi Pecel di Pasar Joyo yang letaknya di belakang komplek atau menggowes lebih jauh untuk mendapatkan sepincuk nasi pecel di sekitar pasar burung jalan pelitatama (bener ya..)..ah indahnya mengingat masa-masa itu.
6 tahun yang mengesankan tinggal di kota Madiun, kota yang sangat ramah dan menyimpan banyak kenangan semasa kecil, kota yang telah menabur bibit kebaikan tentang kekeluargaan dan gotong royong…kapan ya pergi kesana lagi?

Kamis, 14 November 2013

barang titipan..


sudah sejak tahun 1990 alhamdulillah saya diberi kesempatan mengendarai mobil *tapi tetap dalam pengawasan supir pribadi dan itupun hanya di dalam komplek*. nah di tahun 1994, duka menyelimuti keluarga saya yang otomatis juga mencabut hak-hak istimewa almarhum bapak semasa menjabat di pemerintahan. mau tidak mau tanggung jawab untuk tetap bersama, merawat peninggalan almarhum Bapak sebagian jatuh ke tangan saya termasuk merawat kendaraan-kendaraan peninggalan beliau. kesempatan bisa mengendarai mobil di usia masih di bawah 18 tahun terbuka lebar.*jangan ditiru ya karena ini terpaksa dilakukan karena tidak ada siapapun saat itu yang bisa bertanggung jawab atas peninggalan almarhum Bapak*. 

meski awalnya harus merasakan panas dingin bila hendak mengendara mobil namun akhirnya  lintas jawa berhasil dilibas, hingga akhirnya sayapun jatuh cinta pada mobil terakhir yang dibeli almarhum bapak 14 hari sebelum meninggal. inilah mobil yang hingga kini menemani saya pergi bahkan dibawa saat suami memboyong saya ke bandung. mungkin buat orang lain memang tak berharga. kata putra pertamaku saja "mobil Bunda Jadul". tak apa karena saya sudah terlanjur cinta bangettt karena setiap melihat mobil jadul ini saya selalu teringat almarhum bapak sesaat sebelum meninggal.
banyak kenangan yang tersimpan saat melihat mobil peninggalan Bapak. Ingatan itu kembali ke 19 tahun yang lalu, jelang nafas terakhirnya almarhum bapak sengaja duduk berlama-lama di bagian depan mobil, sempat berkeliling komplek berdua denganku dan mobil inilah yang terakhir kali beliau tumpangi sebelum koma menghampiri hingga Allah SWT mengambilnya.*sesak terasa di dada*

hari ini saya menjadi sangat terluka karena apa yang saya jaga selama ini jadi cacat gara2 kecerobohan supir truck yang menabrak bagian depan mobil hingga lampunya pecah berkeping-keping....
jam terbang tinggi, patuh aturan lalu lintas, kehati-hatian di jalanan tak menjamin kita luput dari bahaya
maafkan aku ya Bapak.......*sediiiih banget*


menjaga amanah , menjaga kepercayaan itu sangat sulit apalagi dengan orang yang kita cintai dan sudah tiada. namun kembali pada Allah SWT bahwa semua harta adalah titipan. meski demikian nilai barang tersebut tak bisa ditukar dengan apapun karena almarhum Bapak memberikannya dengan penuh cinta. I love Bapak

Selasa, 12 November 2013

LEBIH CEPAT, LEBIH BAIK DAN PASTI SEHAT



Berobat gratis. Tentunya adalah impian semua lapisan masyarakat yang berada di Indonesia ini. Berbagai peristiwa yang menunjukkan masih ada temuan yang memperlihatkan bahwa banyak anggota masyarakat yang kesulitan mendapatkan pelayanan kesehatan yang cepat, tepat dan  murah. Mengapa? Kondisi masyarakat di Indonesia pada umumnya yang membuat saya memiliki pemikiran demikian. Banyak warga yang masih berada di bawah garis kemiskinan namun membutuhkan pelayanan kesehatan.
Bagaimana? Apakah anda memiliki pemikiran?  
Rendahnya tingkat ekonomi kaum dhuafa berkontribusi dalam menurunkan dan  meniadakan sanitasi sehingga menjaga kesehatan yang benar menjadi terabaikan, akibatnya mereka jauh lebih rentan menderita penyakit. Mengapa semakin rendah tingkat ekonomi maka kualitas kesehatan mereka semakin rendah? Keberadaaan mereka dalam memperoleh penghasilan yang memadai untuk mendapatkan fasilitas sanitasi yang sesuai dengan standar kesehatan menjadi salah satu pencetus dari rendahnya kualitas kesehatan. Yah, kebersihan menjadi salah satu penentu apakah seseorang bisa hidup sehat atau tidak. Sulitnya mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak karena tdak tersedianya dana,  baik itu untuk membayar pelayanan kesehatan ataupun terkendala dari biaya tertanggung kaum dhuafa dari dan ke tempat pelayanan kesehatan.
            Lalu, apakah kita hanya diam saja? Tentu tidak. Pemberian penyuluhan kesehatan oleh kader-kader posyandu dan ditambah lagi oleh dokter akan membantu memberikan kesadaran tentang pentingnya menjaga kesehatan. Pemeriksaan kesehatan mulai dari tingkat RW bisa dimulai. Posyandu tak hanya akan digunakan oleh bayi namun juga bagi kaum yang berusia produktif  dan tentunya untuk yang berusia renta. Tak hanya sampai disini, sebaiknya pemerintah dana yayasan yang bergerak di bidang pelayanan kesehatanlebih bergerak aktif untuk memberikan pelayanan kesehatan tanpa pandang bulu, tak melihat miskin atau kaya, muda ataupun tua.
            Saya hanya berharap adanya Pengadaan kartu jaminan kesehatan flexibel yang diberikan kepada masyarakat diharapkan tak hanya terpaku pada pelayanan kesehatan lokal namun juga masyarakat miskin bisa menggunakannya langsung ke RS tanpa harus mendapatkan rujukan dari puskesmas. Berusaha mendapatkan rujukan dari Puskesmas akan terasa jauh menyulitkan karena harus melalui beberapa meja birokrasi. LEBIH CEPAT LEBIH BAIK DAN PASTI SEHAT seharusnya menjadi salah satu slogan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang lebih layak dan memadai.




Jumat, 25 Oktober 2013

Yuk Ciptakan PLN Bersih







 "aduh, byar pet lagi!"

"belum masak nasi, belum menyalakan mesin cuci, aduh, charge HP pun masih baru 5 menit. ayo dong cepat nyala"

kebutuhan listrik saat ini menjadi kebutuhan yang primer bagi masyarakat kita karena penggunaan daya listrik yang relatif murah dan mudah, membuat banyak ibu rumah tangga memilih menggunakan peralatan memasakl yang menbggunakan daya listrik. 

kebutuhan listrik yang semakin tinggi innilah yang menyebabkan kerentanan dalam operasional pendistribusian dan administrasi di PLN memiliki resiko korupsi, suap yang jauh lebih besar.

Korupsi, Kolusi dan Nepotisme yang masih sangat sulit kita angkat bersama dari Indonesia merupakan salah satu pekerjaan rumah yang sangat besar bagi masyarakat Indonesia. Harus memulai darimana? Harus dari kita! perilaku KKN yang datang dari abdi dan pelayan negara, salah satunya merupakan kesalahan dari masyarakat yang memberikan celah bagi terciptanya KKN. Bagaimana hal itu terjadi?
Satu hal yang bisa kita jadikan contoh yaitu ketika petugas datang ke rumah untuk memeriksa kerusakan meter listrik atau hanya sekedar memperbaiki kabel yang melintang atas laporan masyarakat, seringkali konsumen PLN memberikan uang titip jasa dengan dalih memberikan uang rokok atas dasar kemanusiaan.
Bisakah dibenarkan hal tersebut di atas?
Tentu tidak. Perilaku demikian yang rupanya ikut mencetak mental dari pelayan masyarakat untuk berharap mendapatkan imbalan. Lalu bagaimana kita memberikan perhargaan kepada petugas tersebut? Rasa terimakasih dan penerimaan yang baik dari konsumen kepada petugas merupakan hal yang lebih dari cukup untuk memberikan pelayanan yang sepantasnya kepada konsumen dalam menegakkan Good Corporate Governance (GCG) dan anti korupsi dalam penyediaan tenaga listrik bagi masyarakat.
Resume di atas hanyalah merupakan contoh mudah yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari di lapangan. Kondisi ini seringkali dibenarkan secara sepihak dengan dalih karena ingin berterimakasih kepada petugas.
Inilah yang menjadi salah satu kesalahan dari pihak masyarakat yang seringkali memberikan imbalan namun tidak sesuai dengan prinsip GCG dalam perusahaan. Seorang petugas PLN tentunya telah dibekali insentif dan remunerasi dari perusahaan atas dasar kinerja yang dilakukannya. Namun bila keadaaan di atas yaitu perlakuan masyarakat yang cenderung membiarkan praktek pemberian insentif tambahan kepada petugas PLN maka perusahaan Listrik Negara akan semakin kesulitan menilai kinerja dan produktivitas petugas. Mengapa? Tanpa kita ketahui mungkin petugas lama kelamaan berharap akan diberikan imbalan oleh konsumen, sehingga bila tanpa imbalan maka petugas akan ogah-ogahan bekerja. Dalam hal ini baik masyarakat ataupun petugas sama-sama dalam posisi yang salah.



Untuk melaksanakan  komitmennya  maka PLN menciptakan empat pilar, yang dikenal dengan PITA yaitu :
  1. Partisipasi, partisipasi dari para pegawai PLN dan seluruh stakeholders dalam berkomitmen dan menjalankan dan mendukung program PLN Bersih dengan baik
  2. Integritas, integritas dari para pegawai dalam bekerja melayani masyarakat sangat penting artinya untuk membangun budaya PLN Bersih
  3. Transparansi, keterbukaan informasi dan sikap responsif terhadap permintaan informasi publik sangat menentukan dan penting dalam pembangunan budaya PLN Bersih
  4. Akuntabilitas, pilar ini menuntut pegawai PLN untuk selalu responsif terhadap setiap keluhan pelanggan dan juga mendukung implementasi wishtle blower system dan program pengendalian gratifikasi.

sumber : tutorku.blogdetik.com

Bagaimana? Apakah anda masih mau mendukung PLN bersih? Tentu! Mari kita dukung bersama usaha menciptakan PLN Bersih.
Ada banyak harapan yang tersimpan dari masyarakat agar PLN menjadi BUMN yang memiliki Kualitas Pelayanan Masyarakat yang terbaik. Mudah-mudahan dengan ikut serta aktif dalam prograam PLN bersih maka PLN akan semakin memperbaiki sistem pelayanan pelanggan dalam hal pasang baru, tambah daya atau pelayanan gangguan. Memberikan Senyum dan selalu Menyapa Ramah kepada pelanggan merupakan penghargaan kepada konsumen serta memperbaiki sistem insentif dan remunerasi yang adil akan semakin membuahkan komitmen untuk mencegah korupsi. Jadi jangan beri celah sedikitpun bagi oknum yang akan membuyarkan program PLN bersih. Laporkan keluhan anda mulai dari gangguan teknis bahkan hingga perilaku petugas melalui http://www.pln.co.id/kontak-kami/ atau 123 melalui telepon. Dengan cara inilah kita ikut menyelamatkan bangsa.