Sabtu, 30 November 2013

Mempersiapkan wawancara Kerja. Pertanyaan yang sering dilontarkan pewawancara.


Beberapa tahun berkecimpung di dunia pengembangan sumber daya manusia maka otomatis saya saat itu seringkali berhadapan dengan para pelamar kerja. Wawancara merupakan sesi yang  ditunggu sekaligus mendebarkan bagi pelamar kerja. 




            Setiap wawancara memiliki aspek-aspek yang berbeda, tergantung pada jenis pekerjaan yang dibutuhkan, namun ada beberapa pertanyaan yang kerap kali muncul untuk menggali keingintahuan pewawancara terhadap kemampuan pelamar dalam melamar pekerjaan. Mengevaluasi kemampuan diri dann mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang perusahaan tempat melamar akan sangat berguna dalam menaikkan poin penilaian pewawancara terhadap pelamar.
            Lalu pertanyaan apa yang seringkali dilontarkan oleh pelamar?
-          apa kemampuan terbaik anda ? pertanyaan ini merupakan pertanyaan yang memberi anda kesempatan untuk menunjukkan potensi anda kepada perusahaan yang dituju. Berikan kemampuan anda yang spesifik dan jelas sehingga tak perlu banyak pertanyaan yang seringkali pada beberapa poin penjelas jawaban dari pelamar justru akan mengorek kelemahan pelamar.
-          Apa tujuan anda bekerja? Bila tujuan anda dalam bekerja hanyalah berorientasi pada uang atau gaji maka dapat dijamin bahwa anda tak akan melangkah ke langkah berikutnya dalam proses rekruitmen. Pertanyaan ini untuk menggali keinginan anda dalam bekerja di perusahaan yang anda lamar sehingga perusahaan mengetahui apakah pelamar akan bisa bekerja cukup lama, mau bekerjasama dan mau tetap memperbaiki kinerja dari waktu ke waktu.
-          Mengapa anda ingin bekerja pada perusahaan kami? Sebelum wawancara bahkan sebelum anda melamar pekerjaan pada perusahaan tersebut, cobalah mencari informasi tentang perusahaan tempat anda melamar, visi misi perusahaan, potensi perusahaan di masa depan bahkan track record negatif perusahaan sebagai bahan jawaban dalam sesi wawancara
-          Pertanyaan lain yang seringkali dilontarkan biasanya berhubungan dengan kehidupan  pribadi pelamar. Banyak terjadi di lapangan bahwa pelamar terlena dengan pertanyaan pewawancara sehingga akhirnya pelamar seringkali bercerita kesana kemari yang pada akhirnya tidak fokus pada tujuan melamar. Cukup ceritakan siapa saja anggota keluarga inti, latar belakang pendidikan dan perhatian keluarga terhadap keinginan anda melamar di perusahaan tersebut. Batasi jawaban agar tak berkesan anda suka mengumbar kehidupan pribadi anda.

Jadi, tak perlu nervous, salah tingkah dan heboh jelang wawancara karena anda hanya perlu menguasai jawaban dari beberapa pertanyaan di atas. Semangat! Siap wawancara dan sukses

Hunian sejuta Pesona, Hunian nyaman Nuansa Eropa



Gerbang Utama Wisata Bukit Mas

“aunty, nanti kita main kesini lagi ya” hanya celotehan kecil putra semata wayangku kepada pemilik rumah yang kita kunjungi sore itu  yang membuatku tersadar bahwa ia sangat nyaman dengan tempat ini.




            Beberapa waktu yang lalu saat melakukan perjalanan kembali ke kampung halaman di Malang, kami menyempatkan singgah ke Surabaya. Perjalanan yang melelahkan dari Bandung sempat membuat si kecil sedikit rewel, namun ternyata saat saya membuat janji mengunjungi rumah salah satu teman di surabaya ternyata si kecil sangat jatuh cinta dengan tempat ini. Meski awalnya terbayang si kecil bakal ngambek akan tetapi dengan suasana sejuk  di Wisata Bukit Mas surabaya yang letaknya sedikit ke pinggiran kota akhirnya wajah yang bersungut-sungut berubah menjadi senyuman.


denah lokasi Wisata Bukit Mas Surabaya

             Rasanya melihat si kecil takjub dengan suasana Eropa yang dilihatnya saat mulai masuk gerbang Wisata Bukit Mas Surabaya, rasa lelah dan sedikit kesal karena seharian si kecil rewel, hilang sudah. Wisata Bukit Mas merupakan produk premium dari salah satu grup sinarmas land, yang bergerak dalam bidang properti dan pengembangan yang berdiri sejak tahun 2002 sampai dengan saat ini.

 Perumahan WISATA BUKIT MAS telah dikembangkan dengan luas kurang lebih 100 Ha di daerah kawasan pusat property Surabaya Barat. WISATA BUKIT MAS hadir dengan 14 cluster yang dilengkapi dengan fasilitas Collosseum Club House dan Adventure Park dan telah membangun dan memasarkan lebih dari 1.000 unit rumah dengan target market middle - high end. WISATA BUKIT MAS dibangun dengan konsep hunian "HUNIAN SEJUTA PESONA", dengan mengambil latar belakang kemegahan kota-kota di Eropa. 

satu sudut di Wisata Bukit Mas
            Lokasi Wisata Bukit MasSurabaya yang sangat strategis di daerah Surabaya Barat inilah yang rupanya membuat banyak orang mulai beralih tinggal di kawasan ini. Lokasi yang hanya memakan waktu 5  menit dari Supermal & PTC, Lenmarch Mall, Ciputra Waterpark, food center The Loop dan The Oasis, dan 5 padang golf bertaraf internasional serta hanya 10 menit dari tol Darmo Satelit, tak mempersulit penghuninya untuk beraktivitas.



colloseum Club House Wisata Bukit Mas


Saat ini produk terbaru dari Sinarmas Land sebagai pengembang perumahan ini yaitu membuka Grand Palais, Konsep Smart Home Pertama Di Surabaya, yaitu cluster yang dilengkapi dengan teknologi telekomunikasi masa depan dihadirkan di rumah Anda dimana CCTV, internet unlimited, interaktif tv dan multimedia berkolaborasi menjadi suatu sistem... yaitu “SMART HOME”. Sistem ini memungkinkan pemilik memantau keadaan rumah dimanapun dan kapanpun melalui TV, komputer maupun handphone. pemilik juga bisa menikmati layanan Groovia dimana bebas untuk memutar ulang siaran televisi favorit Anda dan melakukan rewind, fast forward dan pause sesuka hati.

Wisata Bukit mas di senja hari


salah satu sudut swimming Poll di Wisata Bukit Mas
 
 Mudah-mudahan kami bisa berkunjung kembali kesini, tak hanya sekedar ke surabaya melepaskan nostalgia masa remaja saya, menepati janji kepada si kecil untuk berenang di kolam bernuansa eropa namun juga mudah-mudahan dapat memiliki salah satu hunian yang berada di Wisata Bukit Mas, Hunian Sejuta Pesona. Semoga!


Sabtu, 23 November 2013

Dimuat di Peer Cil Pikiran Rakyat 03 November 2013 : Mengapa harus menggosok gigi?


Dalam sehari kita dianjurkan untuk menggosok gigi minimal dua kali dalam sehari. Bila adik-adik tidak melakukannya maka jangan terkejut apabila nanti tiba-tiba merasakan rasa sakit yang tak tertahankan karena gigi yang berlubang. Mengapa?
            Gigi terdiri atas dua bagian yaitu sebuah akar yang tertanam di bagian tulang rahang dan mahkota yang bentuknya bisa kita lihat berada di dalam mulut berwarna putih. Gigi tersusun atas mineral yaitu kapur dan fosfor yang merupakan bagian terpenting dari gigi yang terhubung secara langsung dengan pembuluh darah di gusi,  yang kemudian diselimuti oleh email yang menutup utuh lapisan dentin dan mahkota gigi.
            Pergantian gigi pada manusia hanya terjadi satu kali, yaitu pada usia 6-12 tahun. Sedangkan gigi yang dimiliki oleh adik-adik yang berussia dibawah 6 tahun disebut gigi susu yang berjumlah 20 buah. Gigi susu inilah yang nantinya akan digantikan oleh gigi tetap mulai dari usia 6 tahun. Gigi tetap inilah yang benar-benar harus dijaga karena jumlahnya sebanyak 32 buah tidak akan ada gantinya lagi setelah pertumbuhan gigi tetap usai.
            Dengan rajin menggosok gigi maka kita akan mencegah bakteri-bakteri tumbuh di gigi yang nantinya akan mengikis lapisan dentin setelah lapisan email rusak, berlubang karena tak dirawat. Bakteri ini tumbuh dibawah lapisan email sehingga seringkali kita merasakan sakit gigi meski gigi masih kelihatan utuh karena lapisan gigi terkikis sehingga lubang akan sampai pada syaraf pembuluh darah di gusi. Lalu apakah  adik-adik kecil kita tak perlu sikat gigi karena toh nantinya ada pengganti gigi susu? Tentu Perlu !! Bakteri-bakteri yang tumbuh di dalam mulut terutama dibalik dentin gigi akan menyebabkan bau karena sisa makanan yang terselip di gigi akan membusuk dan menjadi tempat berkembang biak kuman lebih lanjut. Siapa yang masih mau memiliki mulut berbau dan gigi berlubang? Tidak ada kan? Jadi masihkah adik-adik menunda dan tidak menggosok gigi? Ayo gosok gigi teratur ya…


Senin, 18 November 2013

Indahnya Persahabatan


 
            Kurang lebih sudah hampir tujuh tahun saya meninggalkan pekerjaan yang sebelumnya sangat saya cintai. Pekerjaan yang membuat saya selalu berhubungan dengan banyak karyawan di suatu perusahaan  rokok terbesar di Indonesia yang bertempat di kawasan rungkut Surabaya. Sebagai salah satu tim HRD saya harus menghandel 2000an karyawan dari total 25000an karyawan dalam satu semester untuk dievaluasi.
            Bekerja dari pagi hingga pagi lagi adalah hal lumrah buat saya saat itu. lembur evaluasi tak akan dirasa lelah karena saya akan segera ijin jalan ke sebuah sudut pabrik yang disana terdapat kantin karyawan 24 jam. Tak ada perbedaan kasta bila tiba di kantin. Mau dikata ia outsourcing, staf HRD, atau Manager sekalipun semua diperlakukan sama. Saya juga tak pernah memilih posisi duduk saat makan atau hanya sekedar minum wedang ronde yang jadi favorit karyawan.
            Beberapa kali saat saya masih baru bekerja di perusahaan tersebut memang para pekerja sempat menjauh memberikan posisi tempat duduknya kepada saya. Maklumlah, seragam kami berbeda antara pekerja outsourcing dengan staf. Namun, hal tersebut membuat saya tak nyaman. Rasanya saat saya tiba di kantin seperti ngangon meri karena spontan mereka menjauh bersamaan. Hanya satu orang  yang berhasil saya ajak bicara pada awal mula pertemuan hingga akhirnya rata-rata pekerja mengenal saya. Mbak nasikhah, nama pekerja yang ternyata berhasil menjadi jembatan bagi saya dengan pekerja untuk berbincang lebih dekat lagi.
            Mbak nasikhah, dibalik diamnya ternyata ia memiliki banyak potensi. Selain sebagai pekerja outsourcing ia juga menerima jahitan dari teman sekerja atau tetangganya serta seringkali ikut membantu salah satu tetangganya merias hantaran pengantin. Belakangan saya tahu, ia menjadi single parent karena suaminya meninggal karena sakit. Ia berjuang sendiri menghidupi keempat anak buah cinta dengan almarhum suaminya. Persahabatan yang tak mengenal jarak usia antara mbak Nasikhah dan saya akhirnya sedikit merenggang saat saya mengundurkan diri sebagai staf HRD dan lebih fokus pada pekerjaan sebagai dosen yang saat itu sudah 8 tahun lebih dulu saya tekuni, hingga akhirnya saya mengikuti suami berdinas ke Bandung.
            Bandung-Surabaya memang sangat jauh, terakhir berbincang via telepon saat lebaran kemarin dengan kondisi mbak nasikhah yang masih sehat. Pagi ini saya mendapat kabar dari putri bungsunya bahwa mbak Nasikhah sudah kembali ke pangkuanNya. Kanker paru yang menjangkitinya selama dua tahun terakhir membuat ia akhirnya menyerah dan kembali pada yang Maha Memiliki.
            Satu hal kalimat mbak Nasikhah yang masih teringat saat terakhir berbincang via telepon, lebaran kemarin : “Nda, titip anak-anak kalau saya harus pulang duluan” . ia memang memanggil saya dengan sebutan Bunda semenjak saya mengabarkan bahwa saya telah memiliki jagoan bernama Fadhiil kurang lebih lima tahun yang lalu. kewajiban saya untuk tetap menjalin silaturahmi dengan anak-anaknya Insya Allah akan saya teruskan.

            Selamat jalan mbak Nasikhah. Terimakasih untuk sebuah jalinan persahabatan yang indah selama hampir 11 tahun. Semoga Allah melancarkan jalanmu sebesar cintamu kepada Nilam, Azwar, Yeni dan Aris.

Minggu, 17 November 2013

Sego Pecel. Santapan sehat di pagi hari yang slalu dirindukan



alun-alun Madiun yang rindang ; ; sumber wikipedia.com

Tinggal dan berkeliling Jawa hampir selama 29 tahun lamanya dengan berbagai tradisi di tiap daerah yang saya singgahi membuat saya ingin kembali pada memori beberapa puluh tahun yang lalu. Tinggal di Kota Madiun dengan penduduknya yang terkenal ramah, pasti akan selalu dirindukan oleh orang  yang pernah tinggal di sini. Kota Kecil  yang terletak 160 km sebelah Barat Kota surabaya. Di Kota ini terdapat pusat industri kereta api (INKA). Madiun dikenal memiliki Lapangan Terbang Iswahyudi, yakni salah satu pangkalan utama AURI, meski sebenarnya terletak di Kabupaten Magetan. Namunya satu hal yang mengingatkan saya pada kota Madiun adalah Sego pecel sebagai sarapan plus krupuk lempengnya yang bikin saya jatuh cinta hingga kini sebagai sarapan favorit di pagi hari.

krupuk lempeng pelengkap sego pecel

sego pecel pincuk yang menggoda
Pecel Pincuk Madiun, makanan yang tak hanya cocok disantap di pagi hari , namun bila kita mengunjungi kota madiun maka kita akan menemui penjual Sego Pecel berjualan mulai jam 6 pagi hingga tengah Malam (wahh…). Buat saya yang saat itu masih cukup kecil karena masih duduk di bangku SD maka kemanapun kedua orangtua saya berwisata kuliner Pecel, saya hanya ikut dan tentunya menikmati dengan memilih Pecel yang bercitarasa pedas menantang (penggemar pedas semenjak di bangku SD loh).
 Seingat saya Almarhum Bapak sering mengajak menyantap pecel di minggu Pagi hari atau Malam hari di warung-warung Pecel sepanjang jalan Cokroaminoto sebelah selatan, sekitar sleko.( indahnya bila mengingat saat itu…hmm). Nasi Pecel full sayur yang berisi tauge kecambah, kangkung dan bunga turi rebus disiram dengan bumbu kacang yang uenaknya tiada duanya  dengan pelengkap sepotong tempe goreng sebagai lauk pelengkap, serundeng dan krupuk lempeng atau rempeyek kacang yang Nyamleng pisan, Atau bahkan kita bisa menambah lauk empal, bakwan jagung, telur ceplok atau bahkan sate usus…(sehat kan…full sayuran)
Kemandirian saya semenjak kecil untuk berbelanja tak menyurutkan langkah saya apabila tiba-tiba ingin makan Pecel di sore hari sementara kedua orangtua saya belum tiba dari tempat bekerja. Kemanapun kita pergi di kota Madiun maka kita akan tetap bisa menemui penjual Sego/Nasi Pecel tentunya dengan kualitas yang berbeda dibandingkan dengan beberapa tempat yang telah saya sebutkan di atas. Hanya dengan mengendarai sepeda mini sendirian untuk anak seusia saya saat itu yang duduk di bangku SD,  seringkali menggowes sepeda untuk berburu nasi Pecel di Pasar Joyo yang letaknya di belakang komplek atau menggowes lebih jauh untuk mendapatkan sepincuk nasi pecel di sekitar pasar burung jalan pelitatama (bener ya..)..ah indahnya mengingat masa-masa itu.
6 tahun yang mengesankan tinggal di kota Madiun, kota yang sangat ramah dan menyimpan banyak kenangan semasa kecil, kota yang telah menabur bibit kebaikan tentang kekeluargaan dan gotong royong…kapan ya pergi kesana lagi?

Kamis, 14 November 2013

barang titipan..


sudah sejak tahun 1990 alhamdulillah saya diberi kesempatan mengendarai mobil *tapi tetap dalam pengawasan supir pribadi dan itupun hanya di dalam komplek*. nah di tahun 1994, duka menyelimuti keluarga saya yang otomatis juga mencabut hak-hak istimewa almarhum bapak semasa menjabat di pemerintahan. mau tidak mau tanggung jawab untuk tetap bersama, merawat peninggalan almarhum Bapak sebagian jatuh ke tangan saya termasuk merawat kendaraan-kendaraan peninggalan beliau. kesempatan bisa mengendarai mobil di usia masih di bawah 18 tahun terbuka lebar.*jangan ditiru ya karena ini terpaksa dilakukan karena tidak ada siapapun saat itu yang bisa bertanggung jawab atas peninggalan almarhum Bapak*. 

meski awalnya harus merasakan panas dingin bila hendak mengendara mobil namun akhirnya  lintas jawa berhasil dilibas, hingga akhirnya sayapun jatuh cinta pada mobil terakhir yang dibeli almarhum bapak 14 hari sebelum meninggal. inilah mobil yang hingga kini menemani saya pergi bahkan dibawa saat suami memboyong saya ke bandung. mungkin buat orang lain memang tak berharga. kata putra pertamaku saja "mobil Bunda Jadul". tak apa karena saya sudah terlanjur cinta bangettt karena setiap melihat mobil jadul ini saya selalu teringat almarhum bapak sesaat sebelum meninggal.
banyak kenangan yang tersimpan saat melihat mobil peninggalan Bapak. Ingatan itu kembali ke 19 tahun yang lalu, jelang nafas terakhirnya almarhum bapak sengaja duduk berlama-lama di bagian depan mobil, sempat berkeliling komplek berdua denganku dan mobil inilah yang terakhir kali beliau tumpangi sebelum koma menghampiri hingga Allah SWT mengambilnya.*sesak terasa di dada*

hari ini saya menjadi sangat terluka karena apa yang saya jaga selama ini jadi cacat gara2 kecerobohan supir truck yang menabrak bagian depan mobil hingga lampunya pecah berkeping-keping....
jam terbang tinggi, patuh aturan lalu lintas, kehati-hatian di jalanan tak menjamin kita luput dari bahaya
maafkan aku ya Bapak.......*sediiiih banget*


menjaga amanah , menjaga kepercayaan itu sangat sulit apalagi dengan orang yang kita cintai dan sudah tiada. namun kembali pada Allah SWT bahwa semua harta adalah titipan. meski demikian nilai barang tersebut tak bisa ditukar dengan apapun karena almarhum Bapak memberikannya dengan penuh cinta. I love Bapak

Selasa, 12 November 2013

LEBIH CEPAT, LEBIH BAIK DAN PASTI SEHAT



Berobat gratis. Tentunya adalah impian semua lapisan masyarakat yang berada di Indonesia ini. Berbagai peristiwa yang menunjukkan masih ada temuan yang memperlihatkan bahwa banyak anggota masyarakat yang kesulitan mendapatkan pelayanan kesehatan yang cepat, tepat dan  murah. Mengapa? Kondisi masyarakat di Indonesia pada umumnya yang membuat saya memiliki pemikiran demikian. Banyak warga yang masih berada di bawah garis kemiskinan namun membutuhkan pelayanan kesehatan.
Bagaimana? Apakah anda memiliki pemikiran?  
Rendahnya tingkat ekonomi kaum dhuafa berkontribusi dalam menurunkan dan  meniadakan sanitasi sehingga menjaga kesehatan yang benar menjadi terabaikan, akibatnya mereka jauh lebih rentan menderita penyakit. Mengapa semakin rendah tingkat ekonomi maka kualitas kesehatan mereka semakin rendah? Keberadaaan mereka dalam memperoleh penghasilan yang memadai untuk mendapatkan fasilitas sanitasi yang sesuai dengan standar kesehatan menjadi salah satu pencetus dari rendahnya kualitas kesehatan. Yah, kebersihan menjadi salah satu penentu apakah seseorang bisa hidup sehat atau tidak. Sulitnya mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak karena tdak tersedianya dana,  baik itu untuk membayar pelayanan kesehatan ataupun terkendala dari biaya tertanggung kaum dhuafa dari dan ke tempat pelayanan kesehatan.
            Lalu, apakah kita hanya diam saja? Tentu tidak. Pemberian penyuluhan kesehatan oleh kader-kader posyandu dan ditambah lagi oleh dokter akan membantu memberikan kesadaran tentang pentingnya menjaga kesehatan. Pemeriksaan kesehatan mulai dari tingkat RW bisa dimulai. Posyandu tak hanya akan digunakan oleh bayi namun juga bagi kaum yang berusia produktif  dan tentunya untuk yang berusia renta. Tak hanya sampai disini, sebaiknya pemerintah dana yayasan yang bergerak di bidang pelayanan kesehatanlebih bergerak aktif untuk memberikan pelayanan kesehatan tanpa pandang bulu, tak melihat miskin atau kaya, muda ataupun tua.
            Saya hanya berharap adanya Pengadaan kartu jaminan kesehatan flexibel yang diberikan kepada masyarakat diharapkan tak hanya terpaku pada pelayanan kesehatan lokal namun juga masyarakat miskin bisa menggunakannya langsung ke RS tanpa harus mendapatkan rujukan dari puskesmas. Berusaha mendapatkan rujukan dari Puskesmas akan terasa jauh menyulitkan karena harus melalui beberapa meja birokrasi. LEBIH CEPAT LEBIH BAIK DAN PASTI SEHAT seharusnya menjadi salah satu slogan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang lebih layak dan memadai.