Rabu, 27 Maret 2013

RENDANG PADANG RESTU MANDE : makanan favorit dan Oleh-oleh Berkunjung ke Dapur Rendang Padang Restu Mande

www.restumande.com
inilah anakku yang berpose di depan produk Rendang Padang Restu Mande saat berkunjung ke dapurnya



Siapa yang tidak mengenal makanan bernama Rendang? Rasanya hampir semua orang mengenal nama makanan satu ini. Makanan tradisional khas Sumatera Barat yang terdiri dari daging, bumbu-bumbu seperti bawang merah, bawang putih, pala, ketumbar, merica, jahe, lengkuas, sereh dan daun-daunan rempah yang terdiri dari daun salam, daun kunyit dan daun jeruk dan tentu saja cabe merah.
Saya memang tak pandai soal memasak makanan satu ini. Sudah berkali-kali mencoba namun hasilnya tidak pernah memuaskan. Bila tiba saatnya memasak rendang, baunya sih sudah pas, membuat air liur otomatis mengalir , ingin segera menyantap hasil masakan sendiri, namun tetap saja hasilnya GAGAL.
Untunglah saya memiliki suami yang begitu pengertian, tak pernah komplain hasil masakan saya. Namun melihat usaha saya yang berkali-kali gagal memasak rendang, akhirnya suami memiliki cara agar kami bisa menikmati rendang tanpa harus kecewa lagi. Kami sebagai penikmat rendang seringkali datang dari resto rendang satu  ke resto rendang yang lain. Hingga suatu waktu suami membawakan saya sebuah bungkusan yang tentunya makanan favorit kami yaitu nasi padang. Katanya sih, tanpa sengaja mampir ke sebuah resto padang yang letaknya tak jauh dari kantor tempat suami saya berdinas. Sampai saat ini suami seringkali membawakan nasi bungkus yang berisi rendang dan hanya di RestuMande ia membeli menu kesukaan keluarga kami.

****************************************************

Kamis 7 maret 2013; 13.30

Setelah menyelesaikan tugas sebagai ibu, mengantar jemput anak ke sekolah, menyiapkan makan malam untuk keluarga, ditengah hujan yang makin deras saya dan si kecil berangkat ke dapur Randang di kawasan cibiru. Kawasan yang buta sekali saya datangi. Tapi dengan bermodal nekad dan tekad alhamdulillah tibalah kami di dapur randang. Masih sepi sih…anda tahu bagaimana rasanya saat pertama kali tiba di depan dapur randang? Air liur mengalir. Ssssstttt tenang ternyata bukan saya saja namun si kecil fadhiil pun juga mengalami hal yang sama. Bau wangi bumbu menyerbak meski kami masih berjarak kurang lebih 100m an dari lokasi. Anak saya yang selama perjalanan menuju ke dapur Randang, tertidur dalam kendaraan yang saya kendarai bisa terbangun karena bau wangi randang.
 ‘kok bau Rendang Bun?’
Sengaja saya tak bercerita kepadanya bila kunjungan sore ini, kita pergi ke dapur Randang Padang Restu Mande. Hujan deras yang mengguyur wilayah cibiru membuat saya dan fadhiil tiba lebih dahulu, sedangkan teman-teman yang lain belum tiba karena perjalanan dihadang oleh hujan yang begitu lebatnya. Kesempatan yang tidak bisa disia-siakan sehingga saat pertama kali tiba di dapur randang saya berbincang dengan pemilik randang padang restu mande yaitu Nenden Rospiani Amril yang akrab dipanggil “Teh Nenden”
Langsung melihat ke dapur randang yang saat itu sedang me-randang. Ada 3 penggorengan. 2 penggorengan randang basah dan 1 penggorengan randang kering. Penggorengan kering berisi 30 kilo sedangkan pengolahan di penggorengan  rendang basah berisi 10 kg daging sapi. Anda tahu hebatnya? Rendang ini sudah dimasak sejak pukul 8 pagi dan baru berakhir pukul 4 sore. Terbayang bagaimana harumnya dan lezatnya bumbu yang meresap ke dalam daging?
Tak hanya melihat proses masak rendang tapi saya juga punya kesempatan untuk melihat proses pengemasan yang menggunakan mesin sealer dan mesin vakum. Wah ilmu yang yang jarang didapat. Melihat pemrosesan rendang mulai memasak hingga pengemasan bahkan melihat secara langsung rendang yang sedang menunggu pendinginan setelah melalui proses pasteurisasi serta memiliki kesempatan berbincang ringan dengan pengelola sekaligus pemilik randang padang restu mande. Perbincangan ringan yang berbobot mulai dari pengalaman hidup pribadi, keluarga, proses memiliki usaha, proses branding rendang padang bahkan diberi kesempatan untuk narsis berfoto dan mencoba rendang padang cuma-cuma. Sungguh berkesan. Meski sebentar namun banyak ilmu yang didapat dan menambah keyakinan untuk menjadi pelanggan tetap dari rendang padang restu mande. 


Randang Padang yang telah melalui proses Vacuum
 Saya tak perlu bersusah payah lagi memasak rendang, makanan favorit keluarga kami karena kami tinggal datang ke resto restu mande, pesan, bungkus atau bahkan bila ingin menikmati di tempat kita juga bisa sambil berselancar di dunia maya karena resto yang terletak di jl A.H. Nasution juga dilengkapi dengan Wifi atau bila anda berada dekat pusat kota bandung tinggal datang ke resto Restu Mande yang berada di Jl. Brigjend Katamso No. 64 Bandung. Ingin membawa Rendang Padang yang bisa dibawa bepergian? Anda Membeli rendang dalam kemasan yang berisi 5 kerat daging rendang pun ada. Tinggal pilih mau yang rasa original taste yang dibanderol seharga Rp.67.000,00 atau yang hot taste dengan harga Rp. 69.000,00. Bahkan hingga saat ini Restu Mande sudah memiliki lebih dari 55 agen yang tersebar di beberapa kota seperti Bandung, Jakarta, Bekasi, Semarang, Pekalongan, Surabaya, Bali, Pekanbaru, Aceh dan lain-lain. Restu Mande baru memiliki satu orang distributor di Bekasi yang mengelola 3 wilayah pemasaran (Bekasi, Cikampek, Karawang) Tidak sulit kan?  Bagi yang ingin bepergian keluar negeri namun lidah susah sekali berkompromi dengan makanan luar sekarang jauh lebih mudah karena Rendang Kemasan  milik Restu Mande bisa bertahan atau memiliki masa simpan mencapai 459 hari. Meski tahan lama, "Rendang itu tanpa bahan pengawet dan MSG (monosodium glutamat) karena proses memasaknya yang cukup lama dan cara mengemas rendang kemasan yang menjamin bakteri tak akan berkembang untuk merusak rendang dalam kemasan. Keawetan rendang kemasan Restu Mande diperoleh dari cara pengemasan yang steril dan kondisi rendang yang kering, sudah tidak mengandung minyak, meski begitu, bumbu rendang tetap tidak berkurang. Daging rendang masih berlumur bumbu yang juga meresap ke dalam daging rendang. Kemasan rendang ini terdiri dari tiga lapis, mulai dari kotak kardus luar, lalu di dalamnya ada aluminium foil kemudian di dalamnya ada lagi plastik yang sudah divakum

inilah Randang Padang plus nasi yang bisa diperoleh hanya dengan 15.000,00/kotak


Tak ada yang menghalangi anda untuk segera memesan, menyantap bahkan datang langsung ke resto Restu Mande karena  Rendang kini sudah diakui sebagai salah satu makanan terlezat di dunia versi CNN Go. Bahkan kuliner khas Padang ini juga menjadi menu favorit pada saat digelar acara Festival Kuliner Indonesia di Hotel Grand Westlin Berlin. Tak perlu ragu akan status halalnya karena saat ini Restu Mande juga telah mendapat ijin DINKES RI P-IPRT No. 8013273011830 dan Sertifikasi Halal MUI No. 01011056740311. Jangan hanya mencintai fast food ala luar negeri, cintailah produk dalam negeri, kalau bukan kita yang melestarikan, siapa lagi?

10 komentar :

  1. aku suka rendaaaang, good luck ya mbak ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. terimakasih Bunda Shidqi, perjalanan saya ke dapur rendang bersama si kecil membawa oleh-oleh cukup banyak...yang dibagi hanya sedikit

      Hapus
  2. rendang...oh rendang, enak banget. makananku tiap hamil, dijamin anti enek

    BalasHapus
  3. tidak ada kata lain selain enak enak enak....,
    kok aku gak diajakin sih mbak? hik hik hik
    pengen ikutan juga doong biar bisa bikin rendang sendiri... abisnya tiap bikin rendang pasti berubah wujud jadi gulai...

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah saya kira kemarin ikut rombongan. kemarin saya datang ke dapur randang sendiri, barulah rombongan menyusul....
      calling Teh Gia atuh ngajakin ke dapur Randang....btw bikin randangnya berapa jam?ngaduknya itu loh yang bikin pararegel pisan..berjam-jam tapi puas hasil loh

      Hapus
  4. aku juga rendang lover mba......good luck ya:)

    kalu sempat mampir juga dong
    http://saraamijaya.blogspot.com/2013/03/ngidam-rendang-padang.html

    makasih

    BalasHapus
  5. kereeen, eh ngiler jadinya, pingin nyoba...

    BalasHapus
    Balasan
    1. ayo nyoba mbak...bisa juga dibawa bepergian. yang umrah, yang mau berhaji juga ditawarin agar lidahnya tetap nempel di indonesia

      Hapus
  6. enaknya bisa langsung ke sana. borong dong! bagi-bagi dong!
    mampir di punyaku mbak

    http://www.hennyrini.blogspot.com/2013/04/rendang-padang-saatnya-mendunia.html

    BalasHapus