Sabtu, 06 April 2013

berkelana dengan indigo

indigo.
satu kata yang belakangan ini beken malah sebuah stasiun televisi membuat satu acara yang khusus membahas dan meneropong apa yang disebut indigo. 

dahulu ketika pertama kalinya saya mengerti tentang dunia lain semuanya terasa janggal. saya hanya diam dan diam hingga akhirnya satu waktu nenek saya yang memiliki kelebihan yang sama dengan apa yang saya miliki mengetahui ketika saya sibuk berbicara sendiri.

saya yang awalnya pemberani menjadi penakut karena semakin matahari condong ke barat maka semakin banyak "hal" dunia lain yang saya lihat. banyak pula kejadian-kejadian yang rasanya telah saya alami kemudian terjadi di kemudian hari. 

apakah saya sadar dengan kelebihan tersebut? tidak!
hingga puncaknya saat saya duduk di kelas 1 SMA, beberapa malam sebelum tanggal 9 agustus 1994 saya dikejutkan dengan mimpi yang sama setiap hari. mimpi tentang meninggalnya ayah saya hingga proses pemakaman berlangsung. anehnya , mimpi tersebut sama setiap harinya.
entah kebetulan atau tidak, tepat tanggal 9 agustus 1994 apa yang telah saya impikan TERJADI LENGKAP DENGAN SEMUA ORANG-ORANGNYA YANG MIRIP DALAM MIMPI

kejadian-demi kejadian terjadi yang diawali mulai dari mimpi.
meninggalnya eyang putri, eyang kakung semuanya telah saya alami sebelumnya
peristiwa wisuda, kecelakaan yang menimpa saya, kecelakaan yang menimpa sahabat dan banyak kejadian telah saya alami sebelumnya lewat mimpi.

satu waktu saya bertemu dengan seorang teman yang berprofesi sebagai psikolog kemudian menceritakan apa yang telah saya alami. ia mengatakan bahwa yang saya alami bukan lagi masuk dalam golongan pemilik kelebihan panca indera atau six sense, namun jauh lebih dari itu saya masuk dalam golongan indigo.

mengasah kemampuan? tidak. 
saya cenderung mengendalikan kemampuan saya. mengikuti sebuah kegiatan olahraga pernafasan tenaga dalam membantu saya untuk mengendalikan kemampuan yang saya miliki. memang saat itu saya makin kuat memiliki kemampuan melihat dunia lain namun saya jauh lebih bisa mengendalikan kemampuan saya tersebut ke hal yang positif misalnya untuk terapi penyembuhan penyakit.

delapan tahun saya bergabung dengan organisasi ini hingga akhirnya saya melewati fase menikah, melahirkan dan memiliki putra yang tentu saja telah saya alami sebelumnya.

kelahiran si kecil hingga ia berusia 3 tahun telah menyadarkan saya bahwa bakat six sense yang saya miliki menurun pada si kecil. perlahan tapi pasti dari hari ke hari ternyata si kecil fadhiil bukan hanya memiliki bakat six sense akan tetapi INDIGO. mengapa saya katakan demikian? yah, setelah serangkaian konsultasi dengan seorang teman yang berprofesi sebagai psikolog, anak saya pun didiagnosa masuk ke dalam golongan INDIGO. 

agak khawatir apalagi beberapa kejadian yang menimpa seseorang seringkali ia katakan spontan dan TERJADI. entah ia melalui mimpi atau tidak saya belum bisa mengoreknya. namun yang pasti saya bagai memiliki bodyguard karena ia akan spontan mengatakan 'hati-hati dengan si x' bila saya bertemu dengan seseorang dan ternyata beberapa saat kemudian Allah menunjukkan bahwa si x memang seperti adanya yang dikatakan fadhiil. 

rasanya dan bahkan memang seperti orang gila bila bertemu dengan orang yang sebenarnya tidak mengerti dengan dunia ini. Namun alhamdulillah kami, saya dan putra saya fadhiil memiliki kelebihan ini. hati-hati, dan waspada menjadi kuncinya. namun untuk meramal? NO!! itu bukan area kami meski sesekali kami bisa bekerja sama memiliki kemampuan tersebut. Hanya kepada Allah lah manusia meminta petunjuk. OK?

2 komentar :

  1. Wah ternyata dikarunikan kelebihan tidak selalu enak dan tenang ya mbak..Semoga Allah memberi petunjuk dan menjaga mbak sekeluarga ya...aamiin.. ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, semuanya harus tetap disyukuri. pasti ada hikmah dibalik ini semua. aamiin.terimakasih doanya ya Mbak

      Hapus