pertama kali ikut lomba, pastinya grogi apalagi lomba gigi sehat. masih segar di ingatan semasa duduk di bangku SD dengan bangga saya mengikuti lomba gigi sehat mulai dari tingkat kelurahan , kecamatan hingga kotamadya dan selalu juara I (norak ya?)
kalau dipikir dan diingat kembali saya hanya tersenyum-senyum sendiri. yah bocah usia 11 tahun mengikuti lomba gigi sehat plus harus presentasi mengapa saya layak ikut lomba, mulut dan gigi diperiksa, praktek sikat gigi dan yang paling menggelikan harus tersenyum dengan memperlihatkan gigi yang sehat.
bosan, lelah karena harus menjalani proses yang hampir sama sejak mulai seleksi dii tingkat kelurahan. hadiahnya ? mungkin buat orang lain tak ada gunanya, namun hadiah yang kudapat sejak mengikuti lomba gigi sehat di tingkat kelurahan adalah buku-buku bacaan yang harganya tidak murah plus sikat gigi dan pasta gigi yang jumlahnya banyakkkk sekali sampai-sampai teman-teman bermainpun kebagian sikat gigi dan pasta bingkisan dari lomba gigi sehat. apa resepnya sih? nenek seringkali memberiku sejumput daun sirih untuk dikunyah. menangis tentunya adalah ritual saat mengunyah sirih. namun ada hikmahnya. gigiku saat itu bisa memberi sedikit hadiah bagi orang lain meski hanya berupa sikat gigi dan pastanya (he he)
bersambung saja ya....
kalau dipikir dan diingat kembali saya hanya tersenyum-senyum sendiri. yah bocah usia 11 tahun mengikuti lomba gigi sehat plus harus presentasi mengapa saya layak ikut lomba, mulut dan gigi diperiksa, praktek sikat gigi dan yang paling menggelikan harus tersenyum dengan memperlihatkan gigi yang sehat.
bosan, lelah karena harus menjalani proses yang hampir sama sejak mulai seleksi dii tingkat kelurahan. hadiahnya ? mungkin buat orang lain tak ada gunanya, namun hadiah yang kudapat sejak mengikuti lomba gigi sehat di tingkat kelurahan adalah buku-buku bacaan yang harganya tidak murah plus sikat gigi dan pasta gigi yang jumlahnya banyakkkk sekali sampai-sampai teman-teman bermainpun kebagian sikat gigi dan pasta bingkisan dari lomba gigi sehat. apa resepnya sih? nenek seringkali memberiku sejumput daun sirih untuk dikunyah. menangis tentunya adalah ritual saat mengunyah sirih. namun ada hikmahnya. gigiku saat itu bisa memberi sedikit hadiah bagi orang lain meski hanya berupa sikat gigi dan pastanya (he he)
bersambung saja ya....
Tidak ada komentar :
Posting Komentar