Senin, 14 Oktober 2013

Bersyukur tak berkesudahan


Hari ini saya dilarutkan dengan kisah Pernikahan mbak Putri Herlina yang luar biasa dan Mas reza yang berhati lapang. Sungguh rasa syukur ini tak henti terucap dari hatiku saat ini. Aku makin merasa semakin kecil di dunia ini. Allah memang menganugerahkan segala sesuatunya sesuai dengan kebutuhan manusia. Kelapangan hati Reza dan keluarga besarnya menerima Putri Herlina, wanita tak bertangan yang berprestasi, bukanlah hal yang mudah. Namun Sang Pembolak Balik Hati telah menggariskan bahwa Reza-lah pangeran untuk Putri Herlina.
Pernikahan mereka memberi sedikit lecutan bagiku bahwa segala sesuatunya hanyalah kepadaNya kita kembalikan karena Ia-lah sang pemilik segalanya. Malu rasanya saat terkadang hati ini mengeluh dengan apa yang terjadi pada beberapa tahapan kehidupan yang sedang saya jalani. Bukankah semua itu untuk menempa hati kita agar tetap bisa berjuang dengan kondisi kehidupan yang dihadapi?
Dari kacamata diri rasanya memang masih ada yang kurang, namun teringat dengan apa yang dikatakan teman sejawat di kampus bahwa kehidupanku sungguh penuh makna. Sekolah dan kuliah tanpa hambatan bahkan beasiswa ada di tangan, karir yang berada di genggaman, pertemuan dengan pasangan hidup yang penuh liku namun sangat berarti,  fadhiil, putra pertama sebagai pelengkap kebahagiaan pernikahanku dan keluarga besar yang benar-benar mensupport dengan apa yang kujalani adalah hal yang patut disyukuri. Namun aku hanyalah manusia yang kadang diliputi ketidak puasan. Hanya dengan rasa syukur yang tak berkesudahan-lah yang seharusnya menjadi pengingat bahwa Allah pemilik segala sesuatu.
So, introspeksi diri terhadap keluhan yang seringkali muncul dalam rona kehidupanku. Jalan tol saja masih ada sisi-sisi yang tak mulus, maka demikian pula dengan kehidupan. Hanya dengan rasa syukur saja maka kita akan lebih memaknai hidup. Semangat!!

Tidak ada komentar :

Posting Komentar