Sejak awal telah berkecimpung di dunia mengajar, saya
berkomitmen ingin mengajar dengan hati tanpa harus bergantung pada berapa
bayaran yang saya terima di suatu lembaga/universitas. Berawal dari sebuah
lembaga pendidikan pengembangan kepribadian saya menemukan, inilah dunia saya. Disaat
saya mengajar, sayapun bebas menulis berdasarkan pengetahuan yang saya dapat
untuk dibagikan kepada mahasiswa dalam bentuk text book. Alhamdulillah semenjak
tahun 1998 hingga kini materi-materi yang saya sampaikan dalam buku panduan
bisa terpakai dengan beberapa revisi setiap dua tahun sekali. Meski harus
membaca banyak literatur bahkan literatur asing, hal ini tidak akan menjadi
sia-sia karena ilmu yang kita dapat dari membaca satu saat pasti akan bermanfaat
apalagi Melihat mahasiswa wisuda dengan
nilai baik dan melihat mereka bekerja sebelum wisuda seperti halnya saya di
tahun 1998 adalah satu kebanggaan.
Berjibaku dengan
banyak literatur, membaca hingga larut malam kemudian menuangkannya tulisan
adalah kewajiban saya untuk berbagi ilmu.
Tak mengapa ketika buku panduan atau text book mata kuliah tak menjadi sebuah
buku best seller atau sekedar nangkring di rak toko buku. Berbagi kemudahan mengakses
ilmu untuk mahasiswa tahun ke tahun
semenjak tahun 1998 saat awal mula saya merintis pekerjaan sebagai asisten
dosen sebelum akhirnya saya benar-benar menjadi dosen setelah lulus di tahun
2000 sudah lebih dari cukup.
Menjadi staf
pengajar di perguruan tinggi tak menghentikan langkah saya untuk menulis karena
sesuai tridarma perguruan tinggi yaitu pengajaran, penelitian dan pengabdian
masyarakat maka saya dituntut untuk membuat sebuah karya ilmiah yang bagi orang
lain adalah sebuah beban kerja tak menyenangkan. Namun, buat saya? Kegiatan penelitian,
membaca, mengamati masalah, menganalisa dan menuangkannya ke dalam tulisan
adalah cara saya mengasah ketajaman pengetahuan untuk dibagikan kepada mahasiswa
dan tentunya masyarakat umum. Jadi siapa bilang menulis itu hanya dalam bentuk
buku atau dalam bentuk karya yang diterbitkan di media? Sepanjang tulisan itu
bermanfaat meski tak mendatangkan profit finasial maka itulah jalan kita menuju
surga atas amal ilmu yang kita dapat dari membaca dan menulis. Setuju??
Salam kenal...senang berkunjung kesini
BalasHapus